Bicara tentang menjaga kebersihan lingkungan, terutama lingkungan tempat tinggal, sepertinya sudah kita terima sebagai bagian dari pelajaran sejak kita duduk di bangku Sekolah Dasar.
Oleh guru kita diajarkan antara lain untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, halaman rumah bebas dari sampah, menyapu dedaunan yang jatuh setiap hari, membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan selokan ataupun saluran air.
Akan tetapi, pelajaran hidup bersih dan peduli lingkungan oleh sebagian masyarakat kita sepertinya ditinggalkan begitu saja seiring mereka meninggalkan bangku sekolah. Ketika mereka mulai memasuki kehidupan bermasyarakat, apa yang dipelajari di bangku sekolah sepertinya hilang tak berbekas.
Situasi ini yang kerap saya hadapi sejak berkeluarga dan merasakan hidup bertetangga. Bila kebetulan memiliki tetangga yang mencintai lingkungan tentulah urusan kebersihan sekitar tempat tinggal akan lebih mudah. Lingkungan sekitar tempat tinggal akan selalu bersih dan bebas dari sampah.
Permasalahan timbul ketika tetangga tidak peduli dengan kebersihan lingkungan di sekitarnya termasuk di area yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengalaman beberapa kali berganti-ganti tetangga, entah kenapa saya justru lebih sering bertetangga dengan orang yang tidak menganggap penting menjaga kebersihan lingkungan.
***
Di depan halaman rumah kami terdapat got atau selokan kecil yang berfungsi sebagai saluran air. Bukan saluran air pembuangan rumah tangga, namun hanya berfungsi sebagai saluran air hujan.
Kebetulan posisi tempat tinggal kami sedikit lebih rendah dari sekitarnya, maka dibuatkan saluran ini agar ketika hujan air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi tidak menggenangi wilayah kami, dan menyebabkan banjir.