Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Jomlo Dewasa, Menikahlah!

Diperbarui: 4 Juli 2021   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sakit sendiri di rumah (Pexels.com/PAVEL DANILYUK)

Jomlo dewasa, yang sudah cukup umur bahkan sudah lewat umur, menikahlah.

Judul di atas bukan ditujukan pada jomblo yang masih unyu-unyu, masih remaja, apalagi yang masih sekolah. Judul di atas juga tidak ditujukan untuk mereka yang mendapat panggilan untuk hidup selibat, seperti Pastur, biarawan dan biarawati.

Judul di atas ditujukan untuk para lajang atau jomlo yang sudah berusia matang, dewasa, sudah memiliki calon, sudah siap lahir batin, dan cukup umur untuk menikah.

Walaupun mungkin terdengar agak subyektif, dan mungkin menyinggung para jones alias jomlo ngenes, tapi jangan marah dulu. Pengalaman yang hendak saya bagikan berikut mungkin bisa memberikan wawasan baru.

***

Dua hari yang lalu, tepatnya Jumat malam, seorang kerabat, sebut saja namanya Dora, menelepon saya. Kebetulan rumah kami berdekatan, satu kelurahan.

Dora mengabarkan dengan nada suara panik juga sedikit menangis, bahwa kondisi tubuhnya tidak baik. Dora merasa demam, suhu tubuhnya 37,7 derajat, kepalanya pusing sekali, lemas, mual, tidak berselera makan, sakit tenggorokan, dan badannya sakit serta ngilu semua seperti habis digebukin. Kondisi badan yang ngilu tidak enak ini sudah dirasakannya hampir satu minggu. Tetapi demam mulai dirasakannya hari Jumat itu.

Saya yang mendengarnya, perlahan mulai ikutan panik.

Di tengah kepungan COVID-19 di kawasan Jabodetabek saat ini, perasaan tidak enak badan dan demam akan mengarah ke satu penyakit itu. Apalagi kami tinggal di zona merah, dimana banyak tetangga dan kenalan sekitar kami yang sudah bertumbangan akibat Covid-19. Kecurigaan terbesar mengarah ke sana.

Kepanikan Dora dan saya bukan tanpa alasan. Dora masih hidup sendiri di usianya yang sudah sangat matang. Hidup merantau, jauh dari orangtua dan saudara, tidak ada yang bisa nembantunya. Hanya saya kerabatnya yang tinggal berdekatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline