Beberapa hari yang lalu, saya dan suami pergi mengantarkan pakaian kotor ke sebuah laundry yang letaknya tidak jauh dari rumah. Sudah beberapa bulan ini saya menggunakan jasa laundry kiloan untuk urusan cuci-setrika pakaian terutama sejak mesin cuci di rumah rusak. Hanya pakaian dalam serta pakaan yang ringan-ringan saja saya cuci sendiri.
Sudah beberapa kali suami menawarkan untuk membeli mesin cuci baru, tetapi saya selalu menolak. Lebih nyaman buat saya menggunakan jasa laundry untuk saat ini.
Mencuci dengan mesin cuci memang mudah dan tidak menguras tenaga. Akan tetapi, pekerjaan setelahnya, yaitu menyetrika, sangat melelahkan. Saya menyerah. Berjam-jam pada posisi yang sama, membuat pinggang dan punggung terasa kaku.
Namun bukan hal itu yang ingin saya utarakan di sini.
Sewaktu mampir di laundry, ada beberapa anak usia sekitar 3-6 tahun bermain di halaman laundry yang langsung berbatasan dengan jalan. Lebar halaman laundry itu hanya lebih kurang 2 meter. Seorang ibu yang sedang menggendong bayi, dan seorang penjaga laundry ada di sana.
Melihat anak-anak itu bermain di tempat yang bersisian langsung dengan jalan tempat lalu lintas kendaraan, membuat saya ngeri sendiri. Anak sekecil itu, masih belum mengerti bahaya.
Saat itu, saya beberapa kali melihat ke arah jalan, memastikan anak-anak itu aman dari motor dan mobil yang tiada henti melintas. Ibu yang sedang berdiri sambil menggendong bayi terlihat kurang memperhatikan, sibuk menidurkan bayi di gendongannya.
Dari percakapan mereka yang saya dengar, anak-anak tersebut merupakan anak-anak di sekitar laundry yang bermain bersama. Sayangnya, para orangtua membiarkan anak-anak mereka bermain tanpa pengawasan.
Melihat anak-anak bermain di pinggir jalan, mengingatkan saya pada satu pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Terjadi sekitar 1,5 tahun lalu.
Hari itu, saya dan suami berboncengan sepeda motor melaju dari rumah kami di pinggiran Depok, menuju Bogor, melewati Pasar Parung.
Saat itu mungkin sekitar jam 10 atau 11 pagi, saya lupa pastinya. Situasi pasar masih cukup ramai. Beberapa pedagang masih menggelar dagangannya di pinggir jalan. Kendaraan yang melintas pun cukup ramai. Saya yang duduk di boncengan asyik melihat- lihat situasi pasar.