Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Ayah dan Bunda, Mari Memperkenalkan dan Mengajarkan Alat Musik pada Anak-anak Anda

Diperbarui: 18 Juli 2020   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengajarkan anak bermain gitar (Sumber: www.pixabay.com/Vladvictoria)

Mengisi waktu luang yang cukup banyak selama liburan kenaikan kelas, saya mengagendakan pelajaran bermain musik pada "si ganteng" anak saya.

Kebetulan di rumah ada gitar dan keyboard. Saya pun bisa bermain gitar dan sedikit bisa memainkan keyboard. Jadi saya yang berperan sebagai guru musiknya.

Untuk perkenalan saya mengajarkan si ganteng bermain gitar. Sebenarnya, sejak dia masih balita, saya sudah berusaha mengakrabkan dirinya dengan gitar.

Ketika itu pun, dia selalu tertarik ikut memetik-metik senar, bila saya sedang memainkan alat musik tersebut. Akan tetapi, setiap kali saya menempatkan gitar di pangkuannya, dan menuntun jari-jari kecilnya menekan dawai untuk membentuk kunci gitar, si ganteng selalu cepat menyerah karena gagal menghasilkan bunyi yang tepat.

Saat itu memang jari-jarinya masih terlalu kecil hingga dia kesulitan menyusunnya di gitar mengikuti pola chord.

Saya pun tidak mau memaksa, karena mungkin memang belum waktunya. Keadaan itu terus berlanjut sampai si ganteng masuk SD. Kesenangannya kala itu hanya ikut nimbrung memetik dan memukul-mukul senar dan membuat suaranya jadi sumbang. Haha...

Akhirnya, untuk memancing gairahnya akan musik, saat kelas 3 SD saya menawarkan si ganteng untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) ansambel (kelompok bermain musik) di sekolah. Pilihannya boleh memilih memegang pianika atau suling.

Untunglah tanpa paksaan, si ganteng mau. Oleh guru pembimbingnya dia ditunjuk untuk memegang suling. Sempat menangis di awal kelas ansambel, karena kebetulan guru musiknya sedikit judes. Namun akhirnya si ganteng malah ketagihan.

Selama 3 tahun berturut-turut sampai kelas 5 SD, mengambil ansambel sebagai kegiatan ekskulnya, dan tetap setia memegang suling. Sementara teman-teman yang seangkatan dengannya beberapa berguguran, bahkan ada yang hanya mampu bertahan 1 bulan!

Dari hari ke hari, melihatnya berlatih di rumah, kemampuannya bermain seruling semakin hari semakin baik. Padahal jatah ekskulnya hanya 1 kali setiap minggu, dan hanya berdurasi  1 jam untuk satu kali pertemuan.

Si ganteng pun mampu memainkan beberapa buah lagu, sekalipun tidak ada petunjuk notasi, alias dimainkan sesuai feel nya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline