Minggu ini,
Lorong-lorong perjumpaan itu akan sepi. Tak akan terdengar hentakan sepatu bertumit tinggi. Tak akan ada riuh rendah anak berlari-lari, atau wajah-wajah yang berdoa dan memuji.
Minggu ini,
Kursi-kursi itu akan dingin, karena tak akan ada yang menduduki. Tak akan ada yang meletakkan kitab suci atau tas di kaki. Tak akan ada gawai yang telah diatur tanpa bunyi, atau bahkan amplop persembahan yang telah diisi.
Minggu ini,
Piano, gitar, juga tambur di sudut sana, hanya bisa berpandangan dalam senyap yang tak menyenangkan. Tak ada nada-nada yang akan dialunkan. Tak ada irama yang akan diselaraskan. Terlebih, tak ada jemari yang akan memainkan.
Minggu ini,
Mimbar di depan itupun akan membisu tiada yang menemani. Tak akan ada pemimpin pujian yang mengajak umat bernyanyi. Tak akan ada hambaNya yang berdiri dan mengajak umat untuk hidup suci.
Minggu ini,
Pintu agung itu tak akan dibuka. Karena mereka yang ditunggu tak akan tiba.