Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Puisi | Pesan pada Lelakiku

Diperbarui: 24 Juni 2020   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : flickr.com

Jangan suah jatuh cinta padaku, niscaya kau akan baik-baik saja. Tegasmu kala itu.

Aku boleh berlanglang di buana hatimu dan menyemai benih-benih cinta di sana, namun siap kau singkirkan sewaktu-waktu.

Tak apa kujalin malai rindu menderu, namun sedia kau pinggirkan di malam-malam biru.

Apa pasal?

Sekalipun kita tak merencanakannya, benang-benang semara itu telah membelit kita ketang merekat, apa sebab menafikannya? 
Begitu sukarkah mengakui? Bagaimanapun kita telah diikat janji suci.

Baiklah...

Selagi itu inginmu.
Biarkan biduk berlayar tanpa haluan. Ijinkan bayu dan bena menuntun melantas ke tujuan. 

Mari menepi di sudut-sudut sunyi. Kau disana, aku disini. Masing-masing merebah di atas buaian dingin nan nyelekit.
Bertatakan ketidakpastian dan berselimutkan keresahan. 
Menghidu raksi sepi nang membelit atma. 
Pejamkan mata berharap bunga tidur merekah indah di tengah gelita, menepiskan dura

Kusampaikan mimpi-mimpi pada purnama raya. Kutitip rindu dan gelebah pada pawana malam. 
Tolong kabarkan pada lelakiku nun di sudut sana, aku lunglai tanpanya.

________

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline