Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Penerapan Teknologi Kelompok Tani Satelit CSA-SIMURP

Diperbarui: 29 Desember 2021   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) adalah salah satu kegiatan yang dikembangkan oleh pemerintah dalam menangani masalah infrastruktur, kelembagaan, sistem informasi, dan manajemen yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi irigasi melalui pendekatan modernisasi berbasis partisipastif.

Tujuan SIMURP adalah sebagai peningkatan intensitas pertanaman padi melalui pengaturan pola tanam akibat perubahan iklim global atau Pertanian Cerdas Iklim (Climate Smart Agriculture CSA). Dengan adanya SIMURP maka terjadi peningkatkan produktivitas dan produksi tanaman sehingga memberikan peningkatan pendapatan petani pada lahan sawah beririgasi terpilih menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan. CSA menuntun tindakan yang dibutuhkan untuk mengubah dan mengarahkan kembali sistem pertanian agar secara efektif mendukung pembangunan dan memastikan ketahanan pangan dalam menghadapi iklim yang terus berubah (Pakpahan & Basri, 2019).

Menurut  Khomsan et all (2020), pertanian Cerdas Iklim  (Climate Smart Agriculture CSA) merupakan suatu sistem pertanian dimana transisi sistem produksi pertanian dilakukan dari pertanian konvensional (Konsentrasi pada peningkatan produksi) menuju suatu pendekatan yang terintegrasi untuk menghadapi tantangan  pencapaian ketahanan pangan (food security) secara berkelanjutan  dengan cara sinergi menghadapi tantangan perubahan iklim (climate change). 

Dalam penerapan di lapangan, petani diajarkan dengan berbagai teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas atau hasil-hasil pertanian dengan biaya produksi murah, mulai dari pemilihan benih unggul, penanaman, pemupukan, dan sistem perairan. Upaya maksimal dapat dilakukan di antaranya dengan melaksanakan demplot pengembangan Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim.  Pekembangan pertanian di masa depan memerlukan dukunganberupa pengembangan Sistem Usaha Pertanian (SUP) inovatif, cerdas, dan tangguh iklim (Climate Smart Agriculture) yang meliputi pola pikir atau konsepsi, sumber daya, inovasi, dan teknologi (Surmaini, 2017).

Sasaran  SIMURP yaitu, 

  1. Meningkatkan partisipasi kelembagaan petani dalam penerapan inovasi dan teknologi (adopsi) yang lebih efisien dan efektif serta menerapkan budidaya yang tahan (adaptif) terhadap perubahan iklim melalui pengaturan pola dan pengiliran tanaman di setiap daerah irigasi.
  2. Tersedianya sumber daya dan kearifan lokal untuk CSA
  3. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian kelembagan petani dalam menangani Dampak Perubahan Iklim (DPI)
  4. Terlaksananya plot percontohan adopsi teknologi pertanian dan pemberdayaan kelembagaan petani dan organisasi petani lainnya dalam upaya peningkatan produktivitas, produksi dan pendapatan petani
  5. Meningkatkan kemampuan petani dan penyuluh pertanian dalam budidaya yang tahan (adaptif) terhadap perubahan iklim
  6. Berkurangknya emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
  7. Berkurangnya resiko gagal panen
  8. Meningkatkanya Intensitas Pertanaman (IP), produksi dan produktivitas tanaman dan,
  9. Meningkatnya pendapatan petani di Daerah Irgasi (DI) dan Daerah Irigasi Rawa (DIR) wilayah SIMURP.

Kegiatan Pelatihan SIMURP-CSA yang dilaksankana pada tanggal 5-7 Oktober 2021, bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian Balung, dengan jumlah peserta 20 petani.  Membahas tentang Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang berfokus pada Climate Smart Agriculture (CSA) yang dilakukan dengan memberikan pemahaman dan mempraktekan langsung tentanng pembuatan agens hayati dan penggunaan uji tanah sawah yang bertujuan untuk mengembalikan sruktur tanah yang baik agar petani memperoleh pendapatan.

Materi terkait Climate Smart Agriculture (CSA) yaitu, konsep-konsep dasar CSA dan implementasinya, optimasilasi dan tata kelola lahan dan air di derah rawa, penerapan CSA dalam agribisnis High Value Crop, penentuan waktu tanam berdasarkan kalender tanaman, penggunaan bahan organik/ membuat pupuk organik/  Mikro Organisme Lokal (MOL), penggunaan perangkat uji tanah sawah/rawa, penggunaan bibit unggul adaptif iklim, penggunaan bibit usia muda dengan sistem jarwo pada kondisi pancaroba, penerapan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) ramah lingkungan, kegiatan pengukuran emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di lapang, dan teknologi irigasi intermittent dan Alternate Wetting and Drying (AWD) di lahan padi sawah.

NAMA MAHASISWA : BERLIANA FIA SAFITRI (MAHASISWA PRODI PENYULUHAN PERTANIAN UNEJ)

NAMA DOSEN : DIAH PUSPANINGRUM, SP., MSi (DOSEN PRODI PENYULUHAN PERTANIAN UNEJ)

DAFTRA PUSTAKA 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline