Lihat ke Halaman Asli

Pendampingan Cendol Dawet Online di Desa Mangli, Jember

Diperbarui: 2 September 2021   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambaran Singkat Potensi Desa 

Desa Mangli adalah salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Desa ini tepatnya berada di dalam lingkup wilayah administratif kecamatan Kaliwates. Posisi Desa Mangli terletak dibagian utara Kabupaten Jember. Luas wiayalah Desa Mangli 2,97 km2 dengan ketinggian rata-rata 86 meter di atas permukaan laut. Berjarak 6 km dari Kota Jember, dengan batas-batas sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sempusari  Kecamatan Kaliwates dan  Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi, sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sempusari dan sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ajung Kecamatan Ajung. Temperature udara di Kelurahan Mangli 300 celcius. Pada musim hujan berkisar 150 celsius. Musim hujan berlangsung antara  6 - 8 bulan. Sedangkan musim kemarau 4 -- 6 bulan. Dengan curah hujan pada tahun 2020 sebesar 1602 mm/tahun.

Desa Mangli memiliki 5 (lima) dusun/lingkungan, yaitu (1) Gayam, (2) Karangmluwo, (3) Krajan, (4) Tanjung, dan (5) Wonosari. Perkembangan jumlah penduduk di Desa Mangli terus meningkat dari tahun ketahun. Perkembangan penduduk tersebut berkaitan erat dengan program peningkatan ketahanan pangan mengingat salah satu indikator keberhasilan  Ketahanan Pangan adalah, terpenuhinya pangan, baik dalam jumlah, mutu, keamanan dapat dijangkau secara fisik maupun ekonomi. Berdasarkan Data BPS Jember tahun 2019 jumlah penduduk di Desa Mangli memiliki penduduk sebanyak 17.398 jiwa dengan jumlah penduduk tersebut 8.673 berjenis kelamin laki-laki dan 8.725 berjenis kelamin perempuan. Usia produktif sekitar 8.699 jiwa (18-56 Tahun).

Pemanfaatan lahan sangat menentukan jenis komoditas pertanian yang dikembangkan di Desa Mangli. Luas potensi lahan pertanian Desa Mangli berdasarkan jenis lahan teridiri dari lahan sawah dengan luas 76 Ha, lahan tegal dengan luas 1 Ha, lahan pekarangan dengan luas 12 Ha, dan lainnya dengan luas 170 Ha. Perkembangan jumlah penduduk di Kelurahan Mangli terus meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan Data BPS Jember Tahun 2014 jumlah petani di Kelurahan Mangli sebanyak 4.806 kepala keluarga, yang terdiri dari petani pemilik lahan dan petani penggarap sebanyak 2.204 orang dan buruh tani sebanyak 2.602 orang. Kepemilikan lahan oleh petani relatif sempit, sebagian besar di bawah 0,5 Ha.

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Desa Mangli adalah sebagai petani, namun juga tidak sedikit penduduk yang menekuni pekerjaan dan mengembangkan usaha di bidang perdagangan atau jasa sebagai sumber penghidupan keluarganya. Diantaranya adalah usaha (a) kuliner, (b) laundry, (c) konveksi, (d) toko pertanian, dan (e) toko kelontong. Khusus untuk Usaha Minuman, sudah dikembangkan oleh 3 (tiga) para pelaku usaha minuman.. Pemasaran untuk produk minuman tersebut, selama ini meliputi di dalam wilayah Kabupaten Jember. Adapun sistem pemasaran produk minuman yang dilakukan oleh para pelaku usaha minuman di Desa Mangli ini masih bersifat kovensional, atau para pelaku usaha belum mengenal sistem pemasaran online (digital marketing).

Gambar 1. Salah Satu Potensi di Desa Mangli

Gambar 2. Salah Satu Kegiatan Perdagangan di Desa Mangli

Gambar 3. Salah Satu Minuman di Desa Mangli

Identifikasi Permasalahan

Pendemi Covid-19 melanda Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, menyebabkan banyak aspek kehidupan manusia yang terdampak membuat roda perekonomian terhambat. Salah satunya yang sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19 adalah para pedagang kecil dan UMKM. Sama halnya dengan UMKM minuman di Desa Mangli yang mengalami penurunan pemesanan dari konsumen. Oleh karena sistem pemasaran produknya masih bersifat konvensional tersebut, maka selama Pamdemi Covid-19 ini, dirasakan pelaku usaha minuman di Desa Mangli ini omset penjualannya menurun lumayan drastis. Mencermati akan hal ini, maka saya, Berliana Fia Safitri, Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Mangli ini, tertarik untuk membantu pelaku usaha minuman di desa ini, keluar dari masalah mengalami omset penjualan yang menurun tersebut. Oleh karena itu dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa ini ditetapkan program mengajak pelaku usaha minuman melakukan 'inovasi kreatif berbasiskan digital marketing' yaitu merambah pemasaran dengan menggunakan media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline