Lihat ke Halaman Asli

Perpustakaan Desa Gringgingsari Resmi Dibuka oleh KKN MB UIN Walisongo Posko 94

Diperbarui: 14 Agustus 2024   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan Perpustakaan Desa Gringgingsari di Balai Desa Gringgingsari (Dokpri)

Gringginsari, 11 Agustus 2024 -- Dalam upaya meningkatkan literasi dan menyediakan ruang bagi warga untuk berkumpul dan berbagi pengetahuan, Perpustakaan Desa Gringginsari secara resmi dibuka pada Minggu, 11 Agustus 2024. Pembukaan ini merupakan hasil kerja keras dari tim KKN MB UIN Walisongo Posko 94 yang bertugas di desa tersebut, dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah setempat.

Acara pembukaan perpustakaan ini tidak hanya sekadar peresmian fasilitas, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bagi seluruh warga. Acara ini dimeriahkan dengan kegiatan senam sehat yang disertai doorprize, serta lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak dari berbagai penjuru Desa Gringginsari. Suasana penuh kegembiraan dan antusiasme mewarnai seluruh rangkaian acara, menandakan tingginya harapan masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan ini.

Kepala Desa Gringginsari, Pak Khoirudin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perpustakaan desa ini diharapkan dapat menjadi pusat literasi sekaligus pusat kegiatan masyarakat. "Dengan dibukanya perpustakaan ini selain untuk meningkatkan literasi desa, perpustakaan diharapkan juga bisa menjadi pusat kegiatan warga Gringginsari," kata Pak Khoirudin dalam pidatonya. Pernyataan ini menggambarkan visi jangka panjang desa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana untuk memajukan pendidikan dan mempererat hubungan sosial di antara warga.

Keberadaan perpustakaan desa ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif antara warga dan pemerintah. Buku-buku yang mengisi perpustakaan diperoleh melalui hibah dari warga Desa Gringginsari, yang dengan sukarela menyumbangkan koleksi pribadi mereka. Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang juga turut berkontribusi dalam pengadaan buku, memastikan bahwa koleksi perpustakaan ini beragam dan relevan dengan kebutuhan pembaca dari berbagai kalangan.

Pendirian perpustakaan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas dan pendidikan yang merata. Sebelumnya, Desa Gringginsari belum memiliki perpustakaan umum, sehingga banyak warga, terutama anak-anak, yang kesulitan dalam mendapatkan bahan bacaan yang sesuai. Melihat kondisi ini, tim KKN MB UIN Walisongo Posko 94 bersama warga dan pemerintah desa bergerak cepat untuk merealisasikan impian memiliki perpustakaan desa.

Harapannya, perpustakaan ini akan menjadi tempat yang ramai dikunjungi dan dimanfaatkan oleh masyarakat, baik untuk belajar, berkarya, maupun bersosialisasi.

Dengan dibukanya perpustakaan ini, Desa Gringginsari diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya meningkatkan literasi dan pendidikan masyarakat. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan serupa, sehingga literasi dan pendidikan yang lebih baik dapat terwujud di seluruh daerah.

Ke depan, perpustakaan ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga sebagai ruang inspirasi dan inovasi bagi seluruh warga Gringginsari. Semoga dengan adanya perpustakaan desa ini, semakin banyak warga yang terdorong untuk mencintai buku dan menjadikan literasi sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline