Ungaran, 8 Agustus 2024 -- Dalam upaya memperkuat karakter dan meningkatkan kapasitas pemuda, Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah meluncurkan program pengembangan Desa Pancasila di Desa Kenteng. Program ini bertujuan untuk membangun pondasi moral dan karakter yang kokoh di kalangan pemuda desa, selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Desa Kenteng, yang terletak di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan udara yang sejuk, berkat letaknya yang berada di lereng Gunung Ungaran. Sebagian besar penduduk desa ini menggantungkan hidup pada sektor pertanian, dengan komoditas utama seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Namun, meskipun memiliki potensi pertanian yang besar, desa ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses pendidikan yang terbatas dan minimnya peluang kerja bagi pemuda.
Dalam konteks tersebut, program pengembangan Desa Pancasila diluncurkan pada akhir bulan Agustus 2024 dan melibatkan berbagai kegiatan yang berfokus pada pendidikan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan hidup. Beberapa kegiatan yang dilakukan termasuk pelatihan kepemimpinan, workshop keterampilan praktis, serta seminar mengenai nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Ridwan Arifin, ketua Tim Pengabdian UNNES, program ini bertujuan untuk memberikan pemuda desa keterampilan yang tidak hanya berguna dalam konteks profesional, tetapi juga memperkuat rasa kebangsaan dan identitas sebagai warga negara. "Kami ingin pemuda Desa Kenteng tidak hanya menjadi individu yang terampil, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka," ujar Ridwan.
Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan atas kerjasama LPPM UNNES dengan dukungan Tim Pengabdian, yakni R. Benny Riyanto, Nurul Fibrianti, Karsinah Karsinah, Bintang Rafli Ananta, Zainurohmah Zainurohmah, Dede Indraswara, dan Galih Niken Anggoto Sulaksmi
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat desa. Kepala Desa Kenteng, Nurtati, menyatakan, "Kami sangat bersyukur atas dukungan dari UNNES. Program ini adalah langkah positif yang sangat dibutuhkan oleh pemuda kami. Dengan tantangan seperti akses pendidikan yang terbatas dan kurangnya peluang kerja, kami berharap program ini dapat membuka lebih banyak kesempatan dan memberikan dorongan bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam pembangunan desa."
Program pengembangan Desa Pancasila ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat, tokoh agama, dan sektor swasta. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan memperkuat hasil dari program pengabdian tersebut.
Selama pelaksanaan program, para peserta juga diberikan kesempatan untuk berlatih dalam proyek-proyek sosial dan kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang tanggung jawab sosial dan keterlibatan aktif dalam pembangunan desa.
Dengan dukungan yang solid dari berbagai pihak dan partisipasi aktif dari pemuda desa, diharapkan program ini dapat menjadi model bagi pengembangan karakter pemuda di desa-desa lain di seluruh Indonesia, memperkuat rasa nasionalisme dan kesadaran berbangsa yang lebih dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H