Lihat ke Halaman Asli

Pelecehan Seksual yang Kerap Dianggap Lumrah

Diperbarui: 4 Desember 2017   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: cewekbanget.grid.id

Dewasa ini, berita mengenai pelecehan seksual semakin meningkat. Tak hanya melalui berita yang secara terang-terangan menguak ke media. Beberapa kasus pelecehan yang tak terangkat ke permukaan juga kerap ditemukan. Misalnya melalui curhatan pada timeline Line. Aplikasi chatting yang tak jarang justru menjadi tempat curhatan dan berbagi pengalaman atau bahkan cerita menghibur.

Entah perihal masyarakat yang tak paham cara menghargai atau pelecehan yang kini justru dianggap sebagai hal yang lumrah dilakukan. Hal ini yang masih menjadi tanda Tanya besar untuk saya.

Beberapa kasus yang diangkat justru tak jarang mendapat komentar yang malah menyudutkan korban. Seperti "makanya jangan pakai pakaian terbuka" atau "ya mbaknya terlalu cantik kali", cukup menghibur namun entah mengapa saya justru geram membacanya. Sudah menjadi korban kemudian disudutkan pula, seperti sudah jatuh lalu ditimpa tangga.

Nyatanya tak jarang si peleceh akan melecehkan korban-korban yang justru mengenakan pakaian tertutup bahkan berhijab. Misalnya, apa yang saya alami setiap kali saya melewati jalan utama tempat tinggal saya. Saya perempuan, pakaian saya tertutup, tidak membentuk badan, mengenakan jilbab dan saya tidak cantik. Saya kerap mendapatkan perlakuan yang tak mengenakan dari para laki-laki yang biasa 'mangkal' di ujung jalan. Berbagai ucapan yang tak sopan sudah tak lagi terhitung jumlahnya.

Terkadang tak hanya ucapan tak sopan yang saya terima. Parahnya, mereka kerap menggunakan 'assalamualaikum', salam yang berisi doa bagi umat muslim. Tentunya dengan nada menggoda dan merendahkan. Sangat menyedihkan, ketika ucapan yang berisikan doa justru digunakan untuk hal yang sangat tidak terpuji. Ketika saya menghindar bahkan tak jarang saya justru dihadang oleh mereka. Pilih jalan lain? Bagaimana saya bisa memilih jalan lain sedangkan jalan tersebut adalah satu-satunya jalan utama? Terbang maksudnya?

Mungkin hal ini terdengar hanya sebagai hal murah yang dibesar-besarkan dan tak penting. Namun nyatanya perlakuan seperti ini merupakan catcalling dan termasuk kedalam salah satu jenis pelecehan seksual. Tulisan ini tidak bercanda. Saya pun yakin, teman-teman, terutama wanita, akan merasa kesal ketika mendapat perlakuan seperti ini.

Saat ini, banyak hal-hal tabu yang justru dianggap lumrah. Pasalnya sebagian besar adalah hal-hal negative dan tidak terpuji. Tak jarang akan terdengar "ah itu mah biasa" atau "ya elah, biasa aja kali. Udah banyak yang kayak gitu." Mari berpikir kembali, ketika suatu hal negative justru dianggap hal yang lumrah dan biasa dilakukan, mau sehancur apalagi mental manusia-manusia  jaman sekarang? Bukan merasa sok suci. 

Saya berdiri untuk teman-teman yang mengalami kekerasan berbasis gender. Karena sudah saatnya, kesetaraan dan keadilan ditegakkan untuk bekerja sama membangun kehidupan yang lebih baik lagi. Wanita dan Pria ialah sama dan setara. Sudah saatnya pula, bahu membahu membangun dunia yang lebih baik tanpa mengenal perbedaan.

Penulis: Diah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline