"Indonesia Emas" di era Prabowo Gibran adalah sebuah langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Dengan fokus pada penguatan ideologi Pancasila, swasembada pangan dan energi, peningkatan lapangan kerja, serta reformasi birokrasi, pasangan ini berkomitmen untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan. Visi ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi merupakan peta jalan yang dirancang untuk mencapai cita-cita Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan, Esai ini akan mengulas berbagai aspek dari visi tersebut dan bagaimana implementasinya dapat membawa Indonesia menuju kejayaan pada tahun 2045.
Prabowo Subianto adalah seorang tokoh militer dan politikus Indonesia yang lahir pada 17 Oktober 1951. Ia memulai karier militernya di Akademi Militer Nasional (AKABRI) dan kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Prabowo pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan memiliki pengalaman luas dalam bidang pertahanan1. Dalam dunia politik, Prabowo mendirikan Partai Gerindra dan telah beberapa kali mencalonkan diri sebagai presiden sebelum akhirnya terpilih pada tahun 2024.
Sedangkan Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo, lahir pada 1 Oktober 1987 di Surakarta, Jawa Tengah. Gibran menyelesaikan pendidikan dasarnya di Surakarta sebelum melanjutkan studi di Singapura dan Australia. Ia dikenal sebagai pengusaha sukses sebelum terjun ke dunia politik. Gibran menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dari tahun 2021 hingga 2024 dan kemudian terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia pada tahun 2024, menjadikannya wakil presiden termuda dalam sejarah Indonesia.
Visi: Membangun "Indonesia Emas" yang maju, sejahtera, dan berdaulat pada tahun 2045 melalui penguatan ideologi Pancasila, swasembada pangan dan energi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Misi:
1. Penguatan Ideologi Pancasila: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari untuk memperkuat identitas nasional.
2. Swasembada Pangan dan Energi: Meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan mengembangkan sumber energi terbarukan untuk mencapai kemandirian.
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta pelatihan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan inovatif.
4. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan: Meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pemerintahan untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih baik.
5. Pengembangan Ekonomi dan Teknologi: Mendorong industrialisasi dan adopsi teknologi untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.