Lihat ke Halaman Asli

Berita Jakarta

Media Pemerintahan

Cukup QR Code Bisa Baca 12 Cerita Wayang

Diperbarui: 18 Desember 2018   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto : Folmer / Beritajakarta.id)

Sebuah terobosan baru berbasis teknologi digital diluncurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) di Museum Wayang, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Melalui teknologi QR Code yang dapat dipindai telepon selular android memungkinkan wisatawan membaca 12 cerita wayang.

Adapun 12 cerita wayang yang dapat diakses yakni, Wayang Revolusi, Wayang Beber, Wayang Kulit Kyai Intan, Wayang Cina Jawa, Wayang Golek, Wayang Sadat, Wayang Golek Cepak Cirebon, Wayang Klitik, Wayang Suket, Wayang Wahyu, Wayang Golek Lenong Betawi, dan Wayang Kancil.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Asiantoro mengatakan, cerita wayang tersebut memiliki dua pilihan bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan Inggris.

"Selain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, terobosan ini juga sebagai upaya mengajak generasi milenial semakin mengenal ragam budaya nusantara, khususnya wayang," ujarnya, di lokasi acara peluncuran, Senin (17/12).

Asiantoro menjelaskan, wisatawan atau pengunjung Museum Wayang yang akan mengakses cerita wayang melalui pemindaian QR Code tidak dikenakan biaya alias gratis.

"Pemprov DKI bersama para stakeholder berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor pariwisata di Ibukota," terangnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Bank Indonesia perwakilan DKI Jakarta, Tresno Nugroho menuturkan, pada kesempatan tersebut juga diluncurkan gerakan Indonesia Bersih untuk pariwisata Ibukota.

"Persoalan sampah bisa berdampak terhadap pengembangan sektor pariwisata. Untuk itu, wilayah di Jakarta Barat, termasuk destinasi wisata unggulan Kota Tua perlu terus dijaga kebersihannya," ungkapnya.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di Ibukota selama kurun waktu lima tahun terakhir berkisar enam hingga tujuh persen. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif dapat dijadikan andalan.

Sementara, Plt Asisten Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati menuturkan, pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kreatif terus dilakukan. Pengembangan difokuskan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline