Lihat ke Halaman Asli

Berita Jakarta

Media Pemerintahan

Revitalisasi Pasar Senen Disetujui 30 Pedagang

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: beritajakarta.com

PD Pasar Jaya akan melakukan revitalisasi Pasar Senen Jakarta Pusat yang beberapa waktu lalu terbakar. Tetapi, baru sekitar 30 persen pedagang setuju dari 2.260 tempat usaha yang berdiri. Padahal, untuk bisa melakukan revitalisasi syarat yang harus dilakukan yaitu mendapatkan persetujuan dari 60 pedagang eksisting. Djangga Lubis, Direktur Utama PD Pasar Jaya mengatakan, Ditargetkan dua pekan ke depan syarat 60 pedagang setuju sudah bisa terpenuhi. Sehingga revitalisasi pasar bisa segera dilakukan. Sosialisasi kepada pedagang baru dilakukan selama dua pekan. Hasilnya baru 30 pesen pedagang yang setuju dengan revitalisasi tersebut. "Kami sekarang sedang lakukan door to door . Baru sekitar 30 persen setuju. semoga bulan depan selesai, tapi kalau kami tidak dapat 60 persen bisa jadi mundur. Ada sekitar 2.260 tempat usaha, pedagangnya nggak sampai jumlah itu. " ujar Djangga, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/4). Ditargetkan revitalisasi sudah bisa dimulai setelah Lebaran. Tetapi, pedagang akan dipindahkan ke Tempat Penampungan Sementara  (TPS), karena melihat kondisi bangunan yang rawan. Djangga mengatakan, saya mengharapkan jika dibangun setelah Lebaran pedagang yang ada sudah harus pindah. Saya takut kalau terjadi (roboh) bisa melukai pedagang. Persoalannya ini pasarnya sudah rawan. "Semula PD Pasar Jaya berencana bekerja sama dengan pengembang, karena ada saran dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat. Anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi Pasar Senen mencapai Rp 400 miliar. , akhirnya pembangunan akan dilakukan dengan menggunakan anggaran sendiri," tandasnya. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sumber: beritajakarta.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline