Lihat ke Halaman Asli

Truk Ekspedisi Antre 11 Kilometer di Pelabuhan Merak

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cilegon, Beritabanten.com – Ribuan truk ekspedisi tujuan Sumatera sepanjang Sabtu (30/6/2012) terjebak antrean hingga 11 kilometer di luar Pelabuhan Merak, Banten. Akibat kondisi ini, pihak Operator Tol Tangerang-Merak, PT Marga Mandala Sakti, terpaksa menutup sementara pintu Tol Merak dan Cilegon Barat bagi kendaraan pibadi dan bus umum dari arah Jakarta tujuan Merak dan sekitarnya.

Antrean truk hingga sepanjang 11 kilometer di luar Pelabuhan Merak, Banten, sudah terjadi sejak Sabtu (30/6/2012) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Hingga pukul 09.00 WIB, ekor antrean truk pengangkut bahan pangan dan industri masih berkisar di KM 92 Tol Tangerang-Merak, atau tiga kilometer dari pintu Tol Cilegon Barat dan enam kilometer dari Pintu Tol Merak.

Akibat tertutupnya pintu Tol Cilegon Barat dan Merak oleh antrean truk, arus keluar kendaraan pribadi dan bus umum dari arah Jakarta tujuan Merak dialihkan melalui pintu Tol Cilegon Timur. Begitu juga dengan kendaraan yang akan menuju kawasan wisata seperti Pantai Anyer, Pantai Carita, Pantai Kelapa Tujuh, serta sejumlah kawasan industri penting di Banten seperti Kawasan Industri Bojonegara, Kawasan Industri Ciwandan, dan Kawasan Industri Krakatau Steel.

Dengan keluar dari pintu Tol Cilgon Timur, pengendara harus menempuh perjalanan melalui jalur arteri Kota Cilegon yang padat sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Untuk mengatasi kesemrawutan di jalur arteri Kota Cilegon akibat permasalahan di Merak, pihak Operator Tol Tangerang-Merak PT Marga Mandala Sakti, dan Operator Pelabuhan Merak PT ASDP Merak, telah meminta bantuan pihak kepolisian setempat.

Permasalahan antrean truk ekspedisi yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni ini sebetulnya sudah berlangsung sejak sebulan lebih. Pada awal Juni lalu, Menteri Perhubungan bahkan sempat melakukan sidak ke Pelabuhan Merak guna mencari solusi mengatasi masalah ini. Selain itu, pihak Managemen PT ASDP Indonesia Ferry bahkan mengganti jabatan Kepala Cabang PT ASDP Merak dari La Mane ke Supriyanto.

Sebelumnya, pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak menjadikan alasan adanya perbaikan Dermaga II sebagai pemicu antrean. Namun kali ini, setelah Dermaga II selesai diperbaiki, pihak ASDP Merak kemudian mengakui jika permasalahan utama transportasi laut di lintasan Merak-Bakauheni disebabkan krisis kapal roro.

Berdasarkan data Sabtu pagi, jumlah kapal yang beroperasi di lintasan Merak-Bakauheuni hanya 23 unit dari 37 kapal yang ada. Dari 23 kapal yang beroperasi itu, sebagian besar merupakan kapal berdaya angkut kecil sehingga tidak mampu menyeberangkan kendaraan yang jumlahnya justru meningkat menjelang Ramadhan dan sepanjang liburan sekolah.

Saat ini, sebagian kapal roro tengah menjalani perawatan rutin dan docking. Sebelumnya, Kepala Cabang PT ASDP Merak, Supriyanto, sempat menyatakan penyebab banyaknya kapal yang kerap keluar lintasan untuk menjalani perawatan dikarenakan kondisi kapal yang sudah berusia tua. (fik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline