Lihat ke Halaman Asli

Antara Long Life Education dan Kurikulum 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ANTARA LONG LIFE EDUCATION DAN KURIKULUM 2013

(tulisan pertamaku di kompasiana)

Oleh : MUNHARI BERIEL

Long life education, istilah bisa mempunyai arti pendidikan sepanjang hidup. Atau pendidikan seumur hidup. Istilah ini, sejalan dengan salah satu adegiummasyhūryang sering dikemukakan para ahli hikmah dalam Islam  yakni utlubul alelma minal mahdi ilal ahdi : (tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat).konsep dasar inilah yang kemudian banyak dianut sebagai konsep pendidikan nasional, di beberapa Negara di dunia,  Termasuk di Indonesia,  sebagai upaya pemerintah untuk melaksanakan amanat  UUD dasar 1945 yang termuat dalam pasal 31 bahwa salah satu tugas Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa..Setidaknya ada dua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang pernah dimiliki Indonesia yaitu Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih di kenal dengan nama UUSPN. Dan yang kedua Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama UU SISDIKNAS.

Dengan UU sistem pendidikan nasional ( UU SISDIKNAS) ini,  kemudian secara terstruktur pemerintah melahirkan kurikulum. Kurikulum-kurikulum lahir sesuai dengan perkembangan waktu dan tuntutan zaman.menurut catatan sejarah bangsa ini telah menerapkan mulai kurikulum pra kemerdekaan (zaman Belanda-jepang), pasca kemerdekaan kurikulum 1947-1950-an,kurikulum 1964-1975, kurikulum1984 dan kurikulum 1994 yang terkenal dengan CBSA (cara belajar siswa aktif), serta dilakukan pembaharuan pada kisaran 2004-2006 yang dikenal dengan KBK (kurikulum berbasis kompetensi)- KTSP. Yang kemudian muncul pada tahun 2008 muncul peraturan pemerintah tentang wajib belajar 12 tahun, atau tuntas belajar  sampai usia SMA/sederajat. Serta  yang terbaru yang akan diterapkan adalah kurikulum 2013.Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, (Observing) menanya (Questioning), menalar (Associating) , mencoba (Experimenting) membentuk jejaring (Networking) untuk semua mata pelajaran. Yang secara garis besar konsep inti Kurikulum 2013 diantaranya :

·Bahwa Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi

·Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”.

·Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.

·Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”

·Dimana hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Melihat konsep inti kurikulum 2013 ini sebetulnya, terdapat beberapa kesamaan dengan konsep dasar long life education, atau pendidikan seumur hidup yang terintegrasi. Yang dalam istilah International Dictionary of Education dikatakan bahwa pendidikan seumur tiada lain kecuali adalah pendidikan orang dewasa (adult education), pendidikan permanen (educational permanent) atau pendidikan berulang (recurrent education).

Istilah-istilah tersebut, kemudian terkonsep secara redaksional dalam istilah long life education atau long life integrated education. Dengan konsep pendidikan seumur hidup, berarti manusia mengalami proses pendidikan secara berkesinambungan, atau secara terus menenerus dan kontinyu, serta berlangsung sampai ajalnya tiba.

Redja Mudyahardjo menjelasakan bahwa hidup (life) mempunyai tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu; masyarakat; dan lingkungan fisik. Perjalanan manusia seumur hidup (lifelong) mengandung perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen yakni ;

1.Tahap-tahap perkembangan individu, meliputi; masa balita, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, dan masa remaja;

2.Peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap lingkungan hidup; dan

3.Aspek-aspek perkembangan kepribadian, meliputi; fisik, mental, sosial, dan emosional.

Landasan konsep pendidikan seumur hidup oleh pakar pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan yang tertuju pada pencapaian perkembangan dalam perubahan individu dan secara utuh, yang berlangsung dalam hidup, terbangun dari tiga komponen, yaitu; landasan-landasan pendidikan; isi pendidikan, dan cara-cara pendidikan. Semoga konsep kurikulum 2013 yang terinspirasi dari prinsip long life education ini mampu menjawab tantangan pendidikan abad 21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline