Lihat ke Halaman Asli

Bergman Siahaan

Penyuka seni dan olah raga tetapi belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, Selandia Baru.

Jannah: Komunikasi, Pemahaman, dan Kebiasaan

Diperbarui: 9 Oktober 2018   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto: Tribun Kaltim/twitter @AnonArmy777)

Simpati dan prihatin pada Miftahul Jannah, atlet judo yang batal tampil di Asian Para Games 2018 karena penggunaan kerudung (perbedaan jilbab, khimar, dan kerudung bisa dilihat di sini). Sudah lama Jannah berlatih mempersiapkan diri, bahkan ia sudah berdiri di atas matras saat keputusan wasit akhirnya mendiskualifikasinya. Bisa kebayang betapa kecewanya ia, karena bisa berdiri di venue sebuah turnamen itu melibatkan perasaan yang sulit dilukiskan. Tidak semua orang mendapat kesempatan berdiri di arena untuk tampil, apalagi di ajang internasional seperti itu.

Setiap federasi memiliki aturan tersendiri dengan pertimbangan masing-masing, dan tidak ada toleransi (tentang aturan tersebut) terlebih di tingkat internasional, di cabang olahraga manapun itu. Khusus untuk olaharaga judo, International Judo Federation (IJF) memiliki peraturan, tepatnya pada pasal 4, yang menyebutkan bahwa tidak boleh ada penutup kepala kecuali pembalutan yang bersifat medis. Rambut panjang pun harus diikat dengan bahan karet yang tidak bersifat kaku seperti logam. Peraturan ini mengikat untuk seluruh atlet judo di seluruh dunia. Sama seperti aturan di cabang olah raga lain yang juga harus dipatuhi para atlet, termasuk ketentuan jenis pakaian yang digunakan.

Tidak boleh menggunakan penutup kepala?

Mengapa tidak boleh menggunakan tutup kepala? Judo adalah jenis seni bela diri yang menggunakan teknik bantingan dan kuncian. Pada pertarungan sangat rapat, pemain akan sering mencengkeram baju (judogi) lawan untuk menjatuhkan dan menguncinya. Menurut federasi judo, balutan di kepala beresiko untuk tertarik sehingga mencekik penggunanya. Adanya kain di bagian kepala hingga leher secara logika akan menambah “sesuatu” yang bisa dimanfaatkan lawan untuk dicengkeram. Hal ini tentu merugikan atlet itu sendiri.

Bagaimana dengan jenis olah raga lain? Kok bisa menggunakan kerudung? Ya, tergantung keputusan federasi masing-masing yang tentunya keluar setelah melalui kajian dan pertimbangan yang matang. Karate misalnya, diperbolehkan penggunaan penutup kepala dengan standar khusus yaitu tidak menutupi wajah dan ujung kerudung harus masuk ke dalam baju, katanya ini penting untuk melihat jatuhnya pukulan atau tendangan di bagian dada, apakah masuk, tidak masuk atau pelanggaran.

Pada Desember 2016 pernah terjadi pengunduran diri atlet karate pelajar di Magetan karena diminta untuk mengganti kerudung dengan kerudung yang sesuai standar WKF (World Karate Federation). Pada judo sebenarnya penutup kepala pernah digunakan oleh atlet Arab Saudi Wojdan Ali Seraj Abdulrahim Shaherkani di gelaran Olimpiade 2012. Namun itu  setelah kerudungnya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dianggap tidak membahayakan dirinya sendiri.

Lalu mengapa peristiwa Jannah bisa terjadi? Dari berbagai sumber di media, saya mengambil kesimpulan bahwa:

1. Ternyata ada kelonggaran yang dilakukan selama ini di judo tingkat nasional terkait penggunaan kerudung.

2. Ada ketidakpahaman tim pelatih judo Indonesia yang tidak mengerti aturan yang sesungguhnya telah lama berlaku. Saat technical meeting pun seharusnya sudah dibahas atau setidaknya bisa dikonfirmasi, namun kendala bahasa Inggris mungkin menjadi salah satu penyebab kelalaian ini.

Sungguh disayangkan Jannah harus jadi korban kekecewaan dan mimpinya terampas karena keteledoran tim pelatih dan kebiasaan nasional yang dibawa ke kancah internasional. Lebih disayangkan lagi, peristiwa diskualifikasi Jannah kemudian diposting di akun-akun media sosial para netizen yang tidak bijak dengan bumbu persoalan diskrimnasi agama yang sama sekali tidak beralasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline