Lihat ke Halaman Asli

Bergman Siahaan

TERVERIFIKASI

Public Policy Analyst

Covid-19 Ternyata Menambah Populasi Indonesia

Diperbarui: 15 Agustus 2021   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi COVID-19| Pixabay/Miroslava Chrienova

Wabah COVID-19 yang merebak parah sejak Maret 2020, disebut-sebut sebagai "pengurangan populasi dunia", entah itu disengaja atau tidak. Asumsi ini mungkin berlebihan melihat jumlah kematian di seluruh dunia akibat COVID-19 hingga Mei 2021 ada di angka 3,7 juta (Worldometer) atau sebesar 0,05 persen dari 7,8 miliar penduduk bumi.

Tetapi dampaknya rupanya merembet ke angka kelahiran yang lebih menurun. Di AS, angka kelahiran diperkirakan turun hingga 200 ribu dan para ahli memperkirakan tren ini berlaku secara global. Faktor penyebabnya adalah penundaan kehamilan karena kekhawatiran akan kesehatan.

Kehamilan berisiko tinggi terhadap berkembangnya jenis-jenis COVID-19 yang lebih parah. Di samping itu, ibu hamil dikhawatirkan memiliki akses terbatas untuk perawatan medis sebagai dampak dari pembatasan sosial dan penerapan protokol kesehatan.

Tetapi asumsi "pengurangan populasi" ini tidak berlaku di Indonesia. Menurut data internasional JHU CSSE, kematian akibat COVID-19 di Indonesia hingga Mei 2021 mencapai 51 juta jiwa. Okelah, kita pakai versi terbesar yang diklaim Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington, yakni 118.796 jiwa.

Sementara itu, BKKBN memperkirakan terjadi peningkatan angka kelahiran di tahun 2021, sebesar 10% atau lebih dari 400 ribu bayi. Angka ini diluar angka kelahiran yang diproyeksikan sebelumnya. 

Tahun 2021 tentunya berjarak sembilan bulan dengan Maret 2020, rentang ideal masa pertumbuhan janin dalam kandungan. Selain faktor "di rumah saja", peningkatan angka kelahiran ini disinyalir akibat penurunan pengguna kontrasepsi dengan berbagai alasan.

Jika angka-angka ini diterima, maka jumlah kematian akibat COVID-19 di Indonesia ternyata jauh lebih kecil dari jumlah kelahiran ekstra. Artinya, selama pandemi, populasi Indonesia bisa naik sekitar 260-300 ribu jiwa. Apakah model ini juga ada di negara-negara berkembang lainnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline