Lihat ke Halaman Asli

Lima Sajak Long Distance

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEJAK SAAT ITU Sejak saat itu Hujan cintamu Mengalir lapang! Meliuk panjang! Membelah darah! Terpasung di jantung! --- BAHKAN CINTAPUN Bahkan cintapun memberanikanku Menyusuri bising jeritan hatiku untuk menggali dalam-dalam kenangan dan berharap menangkap sekelebat bayanganmu yang telah mulai bosan menantiku --- WAKTU PAGI INI Ada rindu untukmu pagi ini Lewat seduhan teh di cangkir Meriak cepat di lidah Menyembur hangat ke dada Lalu meniti kawat jingga Menerabas kuat potongan langit Menyalip riuh desir-desir angin Merekah indah Tumpahruah di kotamu --- LALU KUNYALAKAN Lalu kunyalakan dian Untuk menerjemahkan Huruf-huruf cintaku Dan kukirim ke kost-mu Agar malam ini Menjaga tidur pulasmu! --- AKAN KUBANGUNKAN Akan kubangunkan kau esok pagi dengan ketukan lirih di pintu kamar kost-mu sembari aku bawakan banyak-banyak cinta dari kotaku --- [caption id="attachment_193350" align="alignleft" width="500" caption="foto: bayu bergas"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline