Setiap kali gelombang kekerasan , pembulian , dll , remaja melanda, film, TV, atau video game sering kali memanas. Beberapa orang dewasa beranggapan bahwa film, TV, dan video game memberikan pengaruh buruk bagi anak-anak, dan mereka menyalahkan media tersebut karena menyebabkan berbagai masalah
Padahal Hal tersebut tidak benar . Hal - hal seperti ini tidak bisa disalahkan ke satu faktor saja yaitu media - media ini tetapi harus dipikirkan juga faktor lain yang dapat menyebabkannya seperti trauma , permasalahan dalam kehidupan sosialnya , dll
Dari observasi penulis dan mempertanyakan kepada orang yang bermain game berjam - jam , bahwa mereka bilang mereka tidak setuju dengan video game menjadi salah satu media yang sering disalahkan ,
Orang - Orang ini malah bilang bahwa mereka seperti diajarkan oleh guru , orang tua , atau pun mentornya . Hal ini yang membuat penulis lebih interested kepada topik . Jawaban yang didapatkan dari N adalah bahwa bilang dia bisa enjoy kehidupan , lebih peduli , bersyukur kepada apapun termasuk hal terkecil , juga N bilang bahwa dia menjadi lebih dekat kepada teman - temanya , dan juga anggota keluarga dikarenakan bisa meng enjoy dan membicarakan topik yang saling disukai , dulu dia berkata bahwa ingin mengakhiri kehidupannya tetapi dengan video game dia dibantu untuk sadar diri untuk tidak mengakhiri dirinya .
Hal ini pasti sangat terkejut kan buat pembaca , ada lagi satu cerita yang dia bilang bahwa dia juga bisa menjadi aktif dan menjadi senang , apa lagi waktu saat covid semua orang harus diam dirumah , saat covid semua orang keliatan stress dan juga sedih , tetapi dia biasa saja . Ada lagi yang bilang dia menjadi lebih pintar dalam matematika karena bermain game yang bernama the witness , permainan ini melibatkan penjelajahan pulau dunia terbuka yang dipenuhi dengan struktur alam dan buatan manusia. Pemain maju dengan memecahkan teka-teki, yang didasarkan pada interaksi dengan kisi-kisi yang disajikan pada panel di sekitar pulau atau jalur yang tersembunyi di dalam lingkungan.
Studi pun bersetuju dengan ini , di Amerika seorang sarjana belajar psikologi di University of Rochester di New York. C. Shawn Green memberi teman-temannya tes perhatian visual, dan skor mereka keluar dari grafik. Dia dan supervisor penelitiannya, Daphn Bavelier, mengira pasti ada kesalahan dalam coding tesnya. Tapi saat Bavelier mengikuti tes, dia mendapat nilai di kisaran normal.
Effect - effect dari setiap video game tidak memiliki hasil yang sama , jika suatu pemain bermain game action , secara signifikan lebih baik dalam berfokus pada target yang diminati di bidang yang berantakan dan bising secara visual . rata-rata, akan secara konsisten melacak lima objek bergerak dalam bidang visual, dibandingkan dengan tiga objek yang tidak dapat dilacak oleh non-gamer.
Walaupun begitu Video game tetap saja memiliki side effect seperti Ketegangan Mata dan Masalah Penglihatan , Gangguan Akademik dan Pekerjaan , Mengabaikan Kesehatan Fisik , dll , maka dengan itu bermain video game juga harus di limitkan atau dapat mengakibatkan side effect tersebut
"Video game dapat menjadi sumber inspirasi dan potensi jebakan. Meskipun menawarkan pengalaman berharga dan manfaat kognitif, gameplay yang berlebihan dapat menjadi pedang bermata dua, menimbulkan risiko bagi kesehatan fisik, kesejahteraan mental, dan hubungan sosial."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H