Lihat ke Halaman Asli

PPK, Cara Menjadi Desapreneur Sukses

Diperbarui: 5 April 2016   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Keterbatasan UMKM dan warga pedesaan kini bisa bernafas lega. Soalnya, harapan untuk mendapatkan pasar yang luas untuk menjual produknya sudah mendapatkan cara. Namanya Desapreneur, sebuah semangat kewirausahaan yang memfokuskan diri pada pemberdayaan ekonomi desa dengan fokus menjual produk desa dan UMKM.

Tapi bagaiamana cara Desapreneur bekerja?

Desapreneur adalah program yang dibangun PT Usaha Desa Sejahtera, perusahaan IT yang menaungi E-Commerce www.usahadesa.com yang memfokuskan diri menjual produk desa dan UMKM dari seluruh wilayah desa se-Indonesia. Siapa yang menjalankan program ini? Mereka bisa jadi adalah anak muda yang menyediakan diri menjualkan produk desa dan UMKM atau bisa juga pelaku UMKM sendiri yang ingin menggenjot pemasaran produknya. Apa yang harus dilakukan Desapreneur?

Hanya ada tiga langkah saja yakni:

Pasarkan produk

Lihat sekeliling lingkungan desa Anda dan temukan produk desa yang menarik untuk dijual di Usahadesa.com. Produknya bisa apa saja mulai kuliner, fesyen seperti batik, hijab dan lain-lain. Buat kesepakatan dengan pemilik produk mengenai harga dan komisi yang akan diperoleh si Desapreneur. Setelah itu ambil foto yang bagus untuk dipajang dan tentukan harga yang rasional.

Ada berderet-deret toko online sehingga setiap orang bisa melakukan perbandingan soal harga.

 

Promosi

Selain dikuatkan sistem promosi Usahadesa.com, pemilik akun atau toko online harus juga rajin mempromosikan produk yang dijualnya melalui Sosmed alias sosial media. Hingga hari ini sosial media masih digunakan sebagian orang untuk menggelar dagangan. Kehebatan Sosial media adalah bisa membidik jaringan pasar sesuai keinginan si pemilik produk dengan mentautkan diri pada kelompok-kelompok yang dibidik sebagai segmen.

Namun sosial media tidak memiliki sistem keamanan transaksi bagi pembeli maupun penjual. Biasanya pembeli harus mengirim secara langsung uangnya pada si penjual dan ini adalah sistem yang beresiko karena sering terjadi uang sudah ditransferkan tetapi barangnya tidak pernah datang atau ada yang tidak sesuai dengan barang yang ada dalam promosi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline