Lihat ke Halaman Asli

Jika Desa Punya Koran Sendiri

Diperbarui: 24 Februari 2016   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apa hebatnya media massa? Banyak, mulai dari adanya informasi baru yang bisa diserap para pembaca, bisa merubah cara pandang atau perspektif seseorang dan menjadi referensi bagi seseorang  untuk menguatkan padangannya .

Itulah beberapa ide yang membuat Budi Haryanto, Pemuda  Desa Kebasen, Banyumas, mengumpulkan beberapa pemuda di kampungnya dan mulai menerbitkan Koran Informasi Masyarakat atau KIM. Lima bulan lalu edisi pertama terbit dan langsung ludes diserbu pembaca. Kini resmi KIM adalah produk Desa Kebasen.

KIM adalah koran delapan halaman yang diterbitkan para pemuda desa Kebasen. Isinya tentang ebrbagai perkembangan program-program pemerintahan desa, program pembangunan, berbagai liputan usaha dan segala hal yang terjadi di desanya. Hasilnya, warga sangat antusias.

Budi menjelaskan, sejak korannya meluncur, terjadi beberapa perubahan perilaku pada warga desanya. “ Kini mereka lebih menghargai potensi-potensi di desa mereka sendiri. Mereka juga mengutamakan unit usaha di desa sendiri jika membutuhkan sesuatu,” ujar Budi. Pendeknya, koran ini bisa memicu rasa cinta desa para warganya. “ Karena faktanya masih banyak warga yang bahkan tidak tahu potensi-potensi atau aset desa,” katanya.                                         

Ide unik ini segera mengundang perhatian. Rombongan pemuda kreatif itu lalu diundang ke Kabupaten untuk menjelaskan cara pembuatan KIM dan kemungkinan untuk menjadikan KIM sebagai model yang akan diterbitkan di setiap desa. “ Kami diundang dan diminta presentasi. Tapi kami tidak tahu perkembangan selanjutnya,” kata Budi.  Beberapa minggu lalu rombongan PNS dari Kabupaten Kebumen datang ke Purwokerto demi mempelajari si KIM. “ Mereka juga siap mengirimkan pegawainya  untuk belajar membuat KIM secara khusus.  Kami sih monggo saja,”kata Budi.                                                                                                                    

KIM dikerjakan sekitar 15 orang pemuda yang sebagian besar berfungsi sebagai wartawan yang bertanggungjawab mengenai area tertentu. Sebagian lagi bertugas mencari sumber dana dari iklan. Berkantor redaksi di Lantai 2 Balai Desa mereka berencana terbit dua bulan sekali untuk beberapa edisi awal. Setelah beberapa edisi mereka bakal melakukan rapat redaksi dan evaluasi perlu tidaknya menambah halaman, luasan liputan, penambahan eksemplar dan sebagainya.

Baca Juga : Hebatnya KIM, Koran Produk Desa

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline