Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan program-program prioritas nasional yang berpihak pada guru maupun siswa. Ada banyak paket-paket yang diluncurkan dari Kementerian yang mengurusi seluruh aspek pendidik maupun tenaga kependidikan ini. Salah satu program nasional dari Kemendikbud yang populer yakni Program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak. Gebrakan demi gebarakan coba dilakukan untuk melakukan penaatan dalam sektor pendidikan ini. Tidak tanggung-tanggung peleburan instansi tertentu dijadikan satu kantor pun ditempuh demi terselenggaranya program dengan baik.
Muncullah nama instansi baru yakni Balai Guru Penggerak. Instansi ini diinisiasi dalam rangka terlaksananya program prioritas nasional tersebut. Balai Guru Penggerak ini ada di seluruh Kabupaten maupun Kota dan ada pula Balai Besar Guru Pengerak. Perlu diketahui bahwa hanya ada 6 (enam) Balai Besar Guru Penggerak yang tersebar di 6 (enam) Provinsi. Perombakan instansi di tubuh Kementerian merupakan hal yang biasa sehingga berdampak pada Satuan Kerja (Satker) di daerah-daerah. Informasi lengkapnya dapat Anda pelajari pada Permendikbudristek Nomor 14 Tahun 2022 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar Guru Penggerak dan Balai Guru Penggerak
Kembali pada Program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak, langkah ini mulai berjalan dan disosialisasikan kepada seluruh insan pendidikan. Baik ke Dinas Provinsi hingga ke Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia. Untuk ketercapaian itu semua, Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah kemudian disingkat menjadi BBGP Provinsi Jawa Tengah memiliki tugas Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BBGP Provinsi Jawa Tengah terdiri dari beberapa Kelompok Kerja (Pokja) yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Kerja (Kapokja). Pokja tersebut diantaranya adalah:
- Pokja Transformasi Kepemimpinan Sekolah;
- Pokja Transformasi Sekolah;
- Pokja Transformasi Pembelajaran;
- Pokja Transformasi Digital; dan
- Pokja Kemitraan, Pemberdayaan Komunitas, dan Hubungan Masyarakat.
Dari semua Pokja yang terbentuk, ada 2 (dua) yang merupakan Program Prioritas Nasional. Yaitu Pokja Transformasi Kepemimpinan Sekolah atau lebih dikenal dengan PGP yaitu Pokja yang menjalankan Program Guru Penggerak; Kemudian ada Pokja Transformasi Sekolah yang sering dikenal dengan PSP yakni yang menjalan Program Sekolah Penggerak. Dua Program tersebut sudah Given, alias tinggal jalan aja. Sementara Pokja yang lain harus memiliki daya kreatifitas dan inovasi untuk melahirkan dan menciptakan program kerja baru guna mendukung PGP dan PSP tadi.
Kebetulan saya bagian dari Pokja yang bukan merupakan Pokja Given itu. Bersyukur masuk di Pokja ini, karena saya banyak sekali ilmu yang didapat. Adalah Pokja Transformasi Pembelajaran dimana saya bernaung di kantor BBGP Provinsi Jawa Tengah. Pokja ini lebih dikenal dengan iKM atau Implementasi Kurikulum Merdeka. Pokja ini sepengetahuan saya, berfungsi untuk mengawal terselenggaranya pelaksanaan iKM di Jawa Tengah.
Pokja iKM BBGP Jateng memiliki beberapa Program Kerja Unggulan, diantaranya Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka, Pembekalan Narasumber Berbagi Praktik Baik, Pendampingan Sekolah Model iKM BBGP Jateng, Pemberdayaan Komunitas Belajar, dan OBOR DESO (Ojo Bosen Ojo Ragu Diskusi Elaborasi Seluruh Organisasi) yang dikemas secara Live dalam bentuk Talk Show.
Bertempat di Kota Pekalongan saya ditugaskan sebagai admin bersama tim dari unsur Widyaiswara (WI) dan juga tim Teknis dari unsur Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP). Kami bertiga melaksanakan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Komunitas Belajar (Monev Kombel) dalam Sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan KOSP, Pembelajaran Berdiferensiasi, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diterapkan di setiap satuan pendidikan dan melakukan monitoring kelengkapan dokumen untuk KOSP, Pembelajaran Berdiferensiasi, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di satuan pendidikan yang terpilih.
Dengan ketersediaan anggaran yang ada, BBGP Jateng hanya mengambil sampel di beberapa Kabupaten/Kota diantanya Kab. Wonogiri, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kab. Brebes, Kab. Pemalang, Kab. Kendal, Kab. Boyolali, Kab. Tegal, Kab. Jepara, Kab. Sragen, dan Kab. Sukoharjo.
Konsep pelaksanaan kegiatan Monev Kombel ini diawali dengan pengantar yakni Pengenalan tentang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) lalu dilanjutkan dengan pembahasan terkait Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berikut Asesmennya dan Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Asesmennya pula. Selain pengantar tersebut diatas, kegiatan monev kombel dilanjutkan dengan interaksi dengan peserta dari perwakilan sekolah yang diundang.