Instalasi hidroponik yang telah lama terbengkalai di Desa Purworejo kini kembali dihidupkan berkat kerja sama antara kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Purworejo 1 dan kelompok Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian (Faperta). Program ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendukung ketahanan pangan desa dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern.
Proses revitalisasi melibatkan perbaikan instalasi, seperti mengganti pompa air, memperbaiki saluran nutrisi, dan membersihkan area penanaman. Setelah instalasi siap, berbagai jenis tanaman, seperti selada, pakcoy, dan kangkung, mulai ditanam sebagai langkah awal untuk menghidupkan kembali sistem tersebut.
“Kami melihat potensi besar dari instalasi hidroponik ini, dan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan. Melalui kolaborasi dengan tim Pengabdian Masyarakat Faperta, kami ingin memastikan instalasi ini bisa kembali produktif.” Kata Damas Maftuh Arsyad dari Fakultas Pertanian Unikal selaku koordinator lingkungan Tim KKN Unikal Purworejo 1.
Pembina kelompok Pengabdian Masyarakat Faperta, Ibnu Jafar Taufiq, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa dan warga desa. “Revitalisasi ini tidak hanya memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat, tetapi juga menjadi sarana edukasi untuk memperkenalkan pertanian modern berbasis teknologi.”
Dengan adanya revitalisasi ini, sistem hidroponik di Desa Purworejo diharapkan kembali produktif dan menjadi inspirasi bagi pengembangan pertanian modern di desa lain. Kolaborasi antara Kelompok KKN Desa Purworejo 1 dan tim Pengabdian Masyarakat Faperta membuktikan bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat memberikan manfaat nyata untuk pembangunan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H