Kegiatan pendataan konsumsi listrik di lingkungan keluarga dilakukan oleh Kelompok 66 Mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dengan tema "Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan". Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung salah satu tujuan program SDG's Desa yakni Desa Peduli Lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa (19/7/2022) ini ditujukan kepada warga di RW 08 Babakan Cikutra, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Lima orang mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 66 KKN-T UPI Grup 5 mendatangi beberapa kediaman warga untuk melakukan pendataan.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa membuat angket yang berisi pertanyaan terkait konsumsi listrik yang digunakan, rata-rata lama penggunaan listrik, jenis pembayaran listrik yang digunakan oleh warga, besar daya listrik yang dipakai, besar tagihan listrik, metode pembayaran listrik, serta kendala-kendala yang berkaitan dengan jaringan listrik di rumah.
Jawaban dari angket tersebut dihimpun dalam bentuk Google Form yang nantinya akan diolah oleh tim dari Kelompok 66. Selain mendatangi rumah warga, Mahasiswa juga mengirimkan tautan angket melewati WhatsApp yang nantinya disebarluaskan dan dapat diisi oleh warga secara daring.
Berdasarkan data yang telah dihimpun, mayoritas warga menggunakan jaringan listrik untuk menghidupkan alat elektronik, alat masak, dan lampu. Dari 26 responden yang mengisi angket, kebanyakan dari warga menggunakan jaringan listrik lebih dari 20 jam dalam sehari. Jenis pembayaran listrik yang digunakan oleh warga didominasi oleh tagihan.
Untuk besar daya listrik yang digunakan, mayoritas warga menggunakan sikring berdaya 900 VA. Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh warga untuk membayar tagihan listrik sebesar Rp.177.000. Sebanyak 49,9% responden menggunakan metode pembayaran listrik secara online, 38,5% melalui minimarket, sisanya langsung membayar ke kantor pusat PLN atau ke konter pulsa.
Terkait permasalahan listrik di RW 08 Babakan Cikutra, sampai sejauh ini belum ada laporan baik dari pihak warga maupun dari pemimpin di daerah setempat. Namun, banyak warga yang mengeluhkan biaya tagihan listrik yang terus menerus melonjak, walaupun penggunaannya tidak berubah tiap bulannya.