Lihat ke Halaman Asli

Benny Eko Supriyanto

Aparatur Sipil Negara (ASN)

Humor tentang Self-Improvement dan Mental Health: Membawa Ringan pada Topik Berat

Diperbarui: 16 Desember 2024   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Humor sebagai Cermin Realitas (freepik.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, topik kesehatan mental telah menjadi perhatian utama dalam diskusi publik. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental telah meningkat, didukung oleh kampanye media, advokasi selebriti, hingga meningkatnya akses terhadap terapi dan sumber daya lainnya. Di tengah keseriusan isu ini, muncul fenomena unik: humor tentang kesehatan mental dan self-improvement. Humor ini, meskipun terkesan ringan, memiliki peran signifikan dalam membuka ruang diskusi dan meredakan ketegangan yang kerap menyertai pembahasan topik ini.

Humor sebagai Cermin Realitas

Humor tentang kesehatan mental sering kali berangkat dari pengalaman sehari-hari yang relatable. Contohnya adalah lelucon tentang overthinking---seperti menggambarkan seseorang yang menganalisis pesan singkat sederhana selama berjam-jam, atau bercanda tentang quarter-life crisis yang membuat orang merasa tua di usia 25 tahun. Jenaka seperti ini berhasil karena banyak orang merasa terwakili oleh situasi tersebut.

Selain itu, kebiasaan self-care juga menjadi sasaran humor. Meme yang menggambarkan seseorang yang merasa sembuh hanya karena minum kopi mahal atau menyalakan lilin aromaterapi mengkritik dengan cara lucu tentang bagaimana self-care sering kali disimplifikasi menjadi aktivitas konsumtif. Jenis humor ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong refleksi tentang apa yang benar-benar penting dalam menjaga kesehatan mental.

Terapi dan Normalisasi

Salah satu tren yang paling menarik adalah humor tentang terapi. Dahulu, berbicara tentang kunjungan ke terapis sering dianggap tabu, tetapi sekarang, bercanda tentang sesi terapi adalah hal biasa. Misalnya, candaan tentang bagaimana seseorang membayar orang lain untuk mendengarkan cerita hidupnya atau meme yang menggambarkan seseorang merasa bangga hanya karena berhasil mengungkapkan satu perasaan di depan terapis. Humor ini membantu menghilangkan stigma terkait terapi, membuatnya terasa lebih normal dan dapat diterima.

Humor untuk Menyembuhkan

Meskipun sering terlihat sebagai lelucon belaka, humor tentang kesehatan mental memiliki efek terapeutik. Tertawa tentang masalah yang dihadapi membantu orang melihat sisi ringan dari situasi sulit. Ini juga menciptakan rasa kebersamaan, karena orang-orang menyadari bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Dalam komunitas online, humor ini sering digunakan sebagai pintu masuk untuk berdiskusi lebih serius tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

Tantangan dan Batasan

Namun, humor tentang kesehatan mental juga memiliki batasan. Jika tidak disampaikan dengan hati-hati, humor ini bisa dianggap meremehkan isu serius atau bahkan menyakiti mereka yang benar-benar mengalami gangguan mental berat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa humor ini tetap menghormati pengalaman orang lain dan tidak jatuh ke dalam stereotip negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline