Lihat ke Halaman Asli

Benny Eko Supriyanto

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Pribadi dalam Era Remote Work

Diperbarui: 15 Agustus 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Work From Home (Sumber: freepik.com)

Di era digital yang serba cepat ini, konsep bekerja dari rumah atau remote work telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi model kerja ini, mengubah cara kita berinteraksi dengan pekerjaan. Meskipun ada banyak manfaat yang ditawarkan oleh remote work, seperti fleksibilitas waktu dan mengurangi waktu perjalanan, muncul juga tantangan baru, khususnya terkait dengan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Ketika rumah menjadi kantor, garis batas antara waktu kerja dan waktu istirahat semakin kabur. Fenomena ini memicu tantangan besar bagi kesejahteraan mental. Banyak pekerja merasa bahwa mereka harus selalu siap sedia, bahkan di luar jam kerja. Tekanan untuk terus terhubung dengan pekerjaan ini dapat menyebabkan stres berlebih, kelelahan, dan pada akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mental.

Tantangan Kesehatan Mental dalam Remote Work

Salah satu tantangan utama dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi dalam remote work adalah dampaknya terhadap kesehatan mental. Stres, kecemasan, dan perasaan terisolasi adalah masalah yang sering dihadapi oleh para pekerja dari rumah. Kurangnya interaksi sosial dengan rekan kerja dan batas yang jelas antara ruang kerja dan ruang pribadi dapat memperburuk situasi ini. Akibatnya, banyak orang merasa lebih sulit untuk memisahkan urusan pekerjaan dari kehidupan pribadi mereka, yang pada akhirnya dapat mengurangi kualitas hidup mereka.

Beberapa pekerja bahkan melaporkan bahwa mereka merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton tanpa adanya perubahan lingkungan yang signifikan. Kurangnya struktur dalam rutinitas sehari-hari juga dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan memicu rasa bersalah karena merasa tidak cukup produktif.

Solusi Kreatif untuk Menjaga Keseimbangan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, penting bagi individu untuk menemukan solusi kreatif yang dapat membantu mereka menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Menciptakan Rutinitas yang Jelas
Menetapkan jadwal harian yang teratur dapat membantu menciptakan struktur dalam kehidupan sehari-hari. Pisahkan waktu kerja dan waktu istirahat dengan jelas. Misalnya, tentukan jam kerja yang tetap dan patuhi waktu istirahat secara disiplin. Ini akan membantu Anda merasa lebih terorganisir dan mengurangi kecenderungan untuk bekerja di luar jam yang telah ditentukan.

2. Membangun Ruang Kerja Khusus
Cobalah untuk menciptakan ruang kerja yang terpisah dari area pribadi di rumah. Ruang ini tidak harus besar, yang penting adalah adanya pemisahan fisik antara area kerja dan area relaksasi. Ketika Anda berada di ruang kerja, fokuslah pada pekerjaan, dan ketika Anda meninggalkan ruang tersebut, biarkan pikiran Anda beralih ke hal-hal pribadi.

3. Tetap Terhubung secara Sosial  
Meskipun bekerja dari rumah dapat mengurangi interaksi sosial langsung, Anda tetap dapat menjalin hubungan dengan rekan kerja dan teman melalui teknologi. Mengadakan virtual coffee breaks atau sesi berbincang singkat secara online dapat membantu mengurangi perasaan isolasi dan memperkuat hubungan sosial.

4. Mengutamakan Kesehatan Mental  
Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang dapat mengurangi stres, seperti meditasi, olahraga ringan, atau hobi yang menyenangkan. Mengelola stres secara aktif sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline