Lihat ke Halaman Asli

Benny Eko Supriyanto

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Kendaraan Terbang, Mitos atau Masa Depan Transportasi?

Diperbarui: 9 Agustus 2024   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Kendaraan Terbang (Sumber: freepik.com)

Kendaraan terbang telah lama menjadi bagian dari imajinasi manusia, baik dalam film fiksi ilmiah maupun visi futuristik para penemu. Namun, seiring perkembangan teknologi, impian ini semakin mendekati kenyataan. Berbagai perusahaan dan lembaga penelitian di seluruh dunia tengah mengembangkan prototipe kendaraan terbang, yang menjanjikan revolusi dalam mobilitas dan transportasi. 

Namun, seperti semua inovasi besar, kendaraan terbang menghadapi berbagai tantangan teknis, regulasi, dan infrastruktur yang harus diatasi sebelum dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi teknologi di balik kendaraan terbang, kendala yang dihadapi dalam mewujudkannya sebagai alat transportasi umum, serta prediksi tentang kapan kendaraan terbang bisa menjadi kenyataan.

Teknologi di Balik Kendaraan Terbang dan Status Pengembangan Saat Ini

Kendaraan terbang, yang sering disebut sebagai "urban air mobility" (UAM) atau "air taxi", menggabungkan teknologi penerbangan dengan inovasi dalam mobilitas darat. Beberapa teknologi utama yang mendukung perkembangan kendaraan terbang meliputi:

1. Desain VTOL (Vertical Takeoff and Landing):

Kebanyakan kendaraan terbang saat ini dirancang dengan kemampuan VTOL, yang memungkinkan mereka lepas landas dan mendarat secara vertikal, mirip dengan helikopter. Ini mengeliminasi kebutuhan akan landasan pacu panjang, membuatnya ideal untuk digunakan di perkotaan yang padat.

2. Propulsi Listrik:

Banyak kendaraan terbang yang dikembangkan menggunakan sistem propulsi listrik, yang lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin pembakaran internal. Sistem ini biasanya menggunakan beberapa rotor atau kipas yang didukung oleh baterai listrik berkapasitas tinggi.

3. Sistem Otonom dan AI:

Untuk mengurangi beban pilot dan meningkatkan keselamatan, kendaraan terbang dilengkapi dengan sistem navigasi otonom yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini memungkinkan kendaraan untuk terbang sendiri dengan sedikit intervensi manusia, mengurangi risiko kecelakaan akibat kesalahan manusia.

4. Material Ringan dan Kuat:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline