Lihat ke Halaman Asli

Benny Eko Supriyanto

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

The Psychology of Food Presentation: Bagaimana Tampilan Makanan Mempengaruhi Persepsi Rasa dan Kepuasan

Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Sumber: freepik.com

Makanan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga merupakan pengalaman sensorial dan emosional. Salah satu aspek yang sering kali diabaikan dalam menikmati makanan adalah presentasi atau tampilan makanan. Cara makanan disajikan dapat mempengaruhi persepsi rasa dan tingkat kepuasan seseorang terhadap hidangan tersebut. Artikel ini akan membahas bagaimana warna, tekstur, dan penataan makanan dapat meningkatkan pengalaman makan, berdasarkan studi-studi psikologis dan ilmiah.Pengaruh Warna pada Persepsi Rasa

1. Warna dan Ekspektasi Rasa:
    - Warna makanan dapat menciptakan ekspektasi tertentu tentang rasa. Misalnya, makanan yang berwarna merah sering diasosiasikan dengan rasa manis atau pedas, sementara warna hijau dikaitkan dengan kesegaran dan rasa asam.
    - Studi menunjukkan bahwa perubahan warna makanan dapat mengubah persepsi rasa. Dalam sebuah eksperimen, partisipan yang meminum jus anggur berwarna oranye melaporkan rasa jeruk, meskipun sebenarnya jus tersebut adalah anggur.

2. Kecerahan dan Kontras Warna:
    - Kecerahan dan kontras warna dalam hidangan dapat meningkatkan daya tarik visual dan kepuasan. Hidangan dengan warna yang cerah dan kontras lebih mungkin menarik perhatian dan meningkatkan selera.
    - Restoran sering menggunakan piring putih karena warna ini membuat makanan tampak lebih menarik dan kontras warna makanan lebih menonjol.

Pengaruh Tekstur pada Persepsi Rasa

1. Tekstur dan Kepuasan Makan:
    - Tekstur makanan memainkan peran penting dalam persepsi rasa dan kepuasan makan. Makanan dengan tekstur yang bervariasi cenderung lebih disukai karena memberikan pengalaman makan yang lebih kaya.
    - Studi menunjukkan bahwa orang lebih menikmati makanan yang memiliki kombinasi tekstur, seperti renyah di luar namun lembut di dalam.

2. Kombinasi Tekstur dan Suara:
    - Kombinasi tekstur tidak hanya mempengaruhi mulut, tetapi juga suara saat dikunyah. Misalnya, suara renyah saat menggigit keripik dapat meningkatkan kepuasan.
    - Ilmuwan menemukan bahwa orang lebih menikmati makanan dengan suara yang dihasilkan saat makan, yang menambah sensasi keseluruhan.

Penataan Makanan dan Pengalaman Makan

1. Estetika dan Presentasi Makanan:
    - Penataan makanan yang estetis dapat meningkatkan persepsi rasa. Hidangan yang disajikan dengan baik lebih mungkin memberikan kesan positif dan meningkatkan selera makan.
    - Penelitian menunjukkan bahwa partisipan lebih menikmati makanan yang disajikan dengan penataan artistik dibandingkan makanan yang disajikan secara sembarangan.

2. Proporsi dan Keseimbangan Visual:
    - Proporsi dan keseimbangan visual dalam penataan makanan juga penting. Piring yang terlalu penuh atau terlalu kosong dapat mengurangi daya tarik visual dan kepuasan makan.
    - Menggunakan teknik plating seperti penataan simetris, penempatan fokus utama di tengah, dan penggunaan ruang negatif (area kosong di sekitar makanan) dapat menciptakan presentasi yang menarik dan seimbang.

Pengaruh Tampilan Makanan pada Restoran

1. Restoran Gourmet:
    - Restoran gourmet sering kali menginvestasikan waktu dan usaha ekstra dalam penataan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa pelanggan di restoran gourmet lebih mungkin memberikan nilai tinggi pada makanan yang disajikan dengan estetika tinggi, terlepas dari rasa yang sebenarnya.
    - Chef terkenal seperti Gordon Ramsay dan Heston Blumenthal sering menggunakan penataan makanan yang rumit untuk menciptakan pengalaman makan yang luar biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline