Lihat ke Halaman Asli

Benny Eko Supriyanto

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Sustainability dan APBN 2024: Pendanaan Proyek-proyek Hijau

Diperbarui: 19 Juli 2024   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Di tengah meningkatnya kesadaran global akan pentingnya keberlanjutan, Indonesia telah berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip sustainability ke dalam berbagai aspek kebijakan, termasuk dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pendanaan proyek-proyek hijau menjadi salah satu fokus utama dalam APBN 2024 sebagai upaya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Artikel ini akan membahas bagaimana pendanaan proyek-proyek hijau diimplementasikan dalam APBN 2024 dan dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi.Pendanaan Proyek-Proyek Hijau dalam APBN 2024

1. Green Bond
   Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan green bond sebagai instrumen keuangan untuk mendanai proyek-proyek yang ramah lingkungan. Green bond ini digunakan untuk mendukung berbagai inisiatif hijau seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan transportasi berkelanjutan. Melalui penerbitan green bond, pemerintah tidak hanya memperoleh dana untuk proyek hijau tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan kepada investor internasional.

2. Alokasi Anggaran untuk Energi Terbarukan
   APBN 2024 memberikan perhatian khusus pada pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro. Anggaran dialokasikan untuk penelitian, pengembangan, dan implementasi proyek-proyek energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

3. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
   Pendanaan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan juga menjadi prioritas dalam APBN 2024. Program ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem yang rusak, meningkatkan penyerapan karbon, serta menjaga keanekaragaman hayati. Pendanaan dialokasikan untuk penanaman pohon, pengelolaan kawasan konservasi, dan restorasi lahan kritis.

4. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang
   APBN 2024 mendukung proyek pengelolaan limbah dan daur ulang guna mengurangi dampak lingkungan dari sampah. Anggaran disalurkan untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah, program edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, dan inisiatif daur ulang di berbagai daerah.

Dampak terhadap Lingkungan

1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
   Pendanaan proyek-proyek hijau berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengembangan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang efektif membantu menurunkan emisi yang dihasilkan oleh sektor energi dan limbah.

2. Peningkatan Kualitas Udara dan Air
   Proyek hijau seperti pengembangan energi bersih dan rehabilitasi hutan turut serta dalam meningkatkan kualitas udara dan air. Energi terbarukan mengurangi polusi udara dari pembangkit listrik berbasis fosil, sementara rehabilitasi hutan membantu menjaga kualitas air melalui pengelolaan catchment area yang baik.

3. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
   Program rehabilitasi hutan dan lahan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dengan memulihkan habitat alami bagi flora dan fauna. Hal ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kepunahan spesies.

Dampak terhadap Ekonomi

1. Penciptaan Lapangan Kerja
   Proyek-proyek hijau menciptakan banyak lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan rehabilitasi hutan. Ini tidak hanya mengurangi tingkat pengangguran tetapi juga meningkatkan keterampilan tenaga kerja di bidang yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline