Lihat ke Halaman Asli

Benny Cristian

Mahasiswa di Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Mendukung Zero Stunting Surabaya, Mahasiswa UNAIR Selenggarakan Kampung Emas 2.0 di Kelurahan Morokrembangan, Surabaya

Diperbarui: 15 Desember 2023   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Benny Cristian dan Amanda Bella Silvia pada pelaporan analisis situasi di Puskesmas Morokrembangan (dokpri)

Stunting menjadi permasalahan global yang menjadi perhatian berbagai stakeholder. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan permasalahan stunting menjadi salah satu poin yang diperhatikan terutama dalam Sustainable Development Goal yaitu "kesehatan yang baik dan kesejahteraan". 

Pemerintah, terutama pada Kota Surabaya, melakukan pengejaran untuk mencapai Zero Stunting yang mana diperlukan untuk mempersiapkan generasi bangsa dalam menghadapi Generasi Indonesia Emas yang akan mengalami bonus demografi pada tahun mendatang terutama tahun 2045. Perhatian dari berbagai stakeholder sedemikian menunjukkan penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengambil tindakan dan intervensi penurunan stunting.

Universitas Airlangga sudah menyadari hal tersebut dan melakukan salah satu intervensi yang dikemas dalam Belajar Bersama Komunitas (BBK) yang telah dilaksanakan dari tahun 2022 melalui program Kampung Emas. Bersama dengan Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur, Kampung Emas berhasil dilaksanakan pada 144 kelurahan di Surabaya. Kampung Emas 2.0 yang merupakan kontribusi nyata dari Perguruan Tinggi dalam mendukung program dan prioritas nasional dalam menurunkan stunting kembali dilaksanakan pada tahun 2023 dengan tema "Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting." 

Dalam program belajar bersama komunitas, mahasiswa dari multidisiplin ilmu kembali ditugaskan di berbagi kelurahan di Surabaya. Model multidisiplin sedemikian rupa bertujuan supaya mahasiswa dapat terbiasa untuk berkolaborasi dan memberikan program dengan intervensi yang lebih holistik dari berbagai pandangan keilmuan.

Benny Cristian, mahasiswa Farmasi, Universitas Airlangga dan Amanda Bella Silvia, mahasiswa Keperawatan, Universitas Airlangga adalah dua dari 282 mahasiswa yang berpartisipasi dalam program Kampung Emas 2.0. Partisipasi mereka dimulai dengan mengikuti bimbingan teknis dimana mereka mempelajari prinsip, pelaksanaan, dan teknis dari seluruh kegiatan yang perlu dilaksanakan sebagai bagian dari Kampung Emas 2.0. Selanjutnya, Benny dan Bella mengikuti upacara pelepasan dimana kontingen Kampung Emas 2.0 secara resmi diserahkan untuk diturunkan ke masyarakat. Bagian pertama dari program Kampung Emas 2.0 adalah perizinan dan analisis situasi. Pada bagian pertama ini, Benny dan Bella menuju kantor kelurahan Morokrembangan dan Puskesmas Morokrembangan untuk melakukan perizinan dan koordinasi awal sebagai tanda persetujuan dan dukungan dari puskesmas dan kelurahan terhadap pelaksanaan Kampung Emas 2.0. 

Benny dan Bella kemudian mengumpulkan data calon pengantin, ibu hamil, dan balita stunting yang merupakan target utama intervensi dari kegiatan Kampung Emas 2.0. Calon pengantin dan ibu hamil tersebut kemudian dipilih untuk melaksanakan wawancara sehingga Benny dan Bella mengetahui gambaran situasi lebih detail dan dapat merencanakan kegiatan yang seharusnya menjadi prioritas dilaksanakan pada daerah Kelurahan Morokrembangan. Hasil dari analisis situasi yang menjadi poin menarik di Puskesmas Morokrembangan adalah terkait penggunaan LADUNI Micronutrient Multivitamin Suplement yang mana sering dikeluhkan terkait masalah rasa mualnya, penggunaan, dan hal-hal lain yang berkaitan

Gambar 2. Benny Cristian dan Amanda Bella Silvia pada pengurusan perizinan di Puskesmas Morokrembangan (dokpri)

Tahapan kedua dalam kegiatan Kampung Emas 2.0 adalah pelaksanaan tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama yang dilaksanakan dinamai "Formula Pangan BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beraga, Berbasis Hewani). Pada kegiatan ini, Benny dan Bella melakukan survei pasar dan berkoordinasi dengan warga setempat mengenai bahan makanan hewani yang umum digunakan oleh masyarakat Kelurahan Morokrembangan. 

Selanjutnya, mereka membuat formulasi pangan yang menjadi variasi unik dan sehat yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi. Mereka mempelajari bahwa terdapat beberapa makanan hewani yang umum dibeli di Kelurahan Morokrembangan dengan harga yang ramah yaitu ayam, telur, dan ikan tongkol. Mereka kemudian memilih ayam sebagai bahan dasar pembuatan Nuget Homemade yang disukai anak-anak dengan bahan dasar ayam yang ditambahkan sayur sehingga menghasilkan formulasi pangan baru supaya dapat memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari.

Kegiatan selanjutnya yang Benny dan Bella laksanakan di Kampung Emas 2.0 adalah LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah) dan SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi). Pada program ini, Benny dan Bella mengadakan sosialisasi bersama puskesmas kepada ibu hamil dan calon pengantin mengenai stunting dan penggunaan MMS LADUNI. Melalui program ini, mereka juga mendengar keluh kesah dari ibu hamil dan calon pengantin mengenai hal-hal yang mereka khawatirkan baik dalam penggunaan MMS dan kehamilan.

Gambar 3. Amanda Bella Silvia pada edukasi bersama ibu hamil dan calon pengantin (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline