Jika dihitung kasar, tahun ini saya sudah menjadi penulis cerita anak selama genap 40 tahun. Sebab saya mulai menulis untuk majalah Bobo saat SMP sekitar usia 13 tahun.
Ada banyak alasan yang membuat saya senang menjadi penulis cerita anak Indonesia. Kendati tidak semuanya sesuai harapan, tetapi saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Membangun Imajinasi dan Kreativitas
Menjadi penulis cerita anak memungkinkan saya menuangkan imajinasi menciptakan dunia fiksi yang menarik dan penuh warna. Saya juga bisa mengembangkan karakter-karakter unik, plot menarik, dan tempat-tempat ajaib. Dengan begitu, saya berharap bisa menginspirasi anak-anak untuk berpikir imajinatif dan kreatif.
Pengaruh Positif
Sebagai penulis cerita anak Indonesia saya juga memiliki kesempatan untuk memberikan pengaruh positif pada perkembangan anak-anak. Cerita-cerita yang saya tulis tentunya menyertakan nilai-nilai penting seperti kemandirian, persahabatan, kejujuran, kerja sama, dan keberanian. Hal ini dapat membantu membentuk sikap positif kepada anak-anak sejak dini.
Menghadirkan Kebahagiaan
Cerita anak yang saya tulis seringkali penuh dengan petualangan, keajaiban, dan kegembiraan. Menjadi penulis cerita anak memungkinkan saya untuk berkreasi menulis kisah-kisah yang menghibur dan menghadirkan kebahagiaan di hati anak-anak. Seperti halnya yang saya dapatkan ketika membaca buku fiksi semasa kecil, saya juga dapat memberikan anak-anak peluang untuk kabur sejenak dari dunia nyata untuk menikmati petualangan di dalam cerita.
Meningkatkan Literasi
Dengan gencarnya gerakan literasi nasional beberapa tahun belakangan untuk anakanak, saya merasa punya peran penting. Sebab, tidak bisa tidak jika cerita anak sangat membantu membangun dasar literasi pada anak-anak. Penulis cerita anak seperti saya dapat menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan perkembangan anak, membantu mereka memahami kosa kata baru, kalimat-kalimat, dan konsep-konsep dalam konteks yang menyenangkan dan menarik.