Menjadi tajir melintir menjadi mimpi sebagian besar manusia di atas bumi ini. Munculnya aplikasi trading dianggap menjadi angsa emas yang luar biasa. Apalagi didukung promosi gencar oleh sejumlah influencer.
Maka, berbondong-bondonglah orang yang bermimpi kaya dalam sekejap, mengunduh aplikasi tersebut dan menaruh sejumlah uang untuk dimainkan. Tak sedikit malah yang menjual asset dan berutang ke sana-sini. Sementara bekal yang mereka punya soal trading terbilang minim.
Sampai tiba waktunya mereka ternyata tidak dapat apa-apa, merugi, bahkan bangkrut. Mereka baru menyadari ada yang keliru dengan permainan yang mereka ikuti. Lalu kemudian merebak ternyata semua itu hanyalah permainan uang berbau judi berkedok trading.
Setidaknya, dua nama yang kini sudah mulai membuka banyak mata, Indra Kenz dan Doni Salmanan, mulai berurusan dengan polisi. Oke, biarkan semuanya diproses sebagaimana mestinya.
Lalu apa yang bisa dipetik dari peristiwa ini?
1. Penampilan bisa menipu
Seperti halnya Simon Leviev yang menipu wanita di beberapa negara lewat akun Tinder, begitu pula dengan Doni Salmanan dan Indra Kenz. Keduanya kerap menampilkan gaya hidup yang diimpikan banyak orang.
Mulai dari kendaraan mewah, naik pesawat kelas bisnis, pelesiran ke luar negeri, hingga makan di restoran papan atas. Mereka menyapu korbannya dari kaki mereka melalui kemewahannya.
2. Menjual kisah from zero to hero
Semua korban yang ditipunya memercayai setiap kata yang mereka katakan. Termasuk kisah masa lalu mereka dan perjuangan mereka dari pengamen atau tukang parkir hingga bisa menjadi crazy rich.