Lihat ke Halaman Asli

Benny Rhamdani

TERVERIFIKASI

Kreator Konten

Pembangunan Infrastruktur Sentris di Perbatasan Entikong

Diperbarui: 2 Juli 2016   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan pelebaran jalan di Kecamatan Entikong menuju ke pos perbatasan. (Foto: Benny)

Saya merasa beruntung ketika lolos salah satu event Kompasiana pada akhir Januari 2016. Saya akhirnya bisa menjejak tanah Kalimantan Barat dan menyaksikan pembangunan infrastuktur Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, yang direncanakan tuntas akhir 2016.

Pagi itu saat melaju ke Entikong, saya bertanya-tanya seperti apa wajah wilayah perbatasan itu? Saya rasakan jalan ke Entikong yang baru diaspal mulus. Sebab katanya Presiden Jokowi baru saja bertandang ke Entikong. Memasuki wilayah Entikong saya melihat daerah yang nyaman. Ketika mendekati perbatasan mulailah banyak banyak alat-alat berat sedang melakukan pembangunan pelebaran jalan. Bahkan sampai PLBN. Tampak sekit semrawut memang.

Katanya, sudah 25 tahun Entikong ditelantarkan pemerintah. Mungkin lantaran dibandingkan langsung dengan wilayah Tebedu milik Malaysia yang berbatasan langsung, jadinya memang timpang. Tebedu, sudah jauh-jauh hari berbenah segala infrastrukturnya.

Yang bikin saya miris, ketika bertemu anak-anak di mushola dekat Pasar Entikong. Saya bertanya sering tidak main ke wilayah Malysia, mereka jawab setiap hari. “Kami lebih sering ke Tebedu soalnya tempatnya lebih bagus, tempat jajannya juga lebih banyak. Es krimnya juga lebih enak,” ucap Rina, anak usia 10 tahun.

 

Teras Rumah

Siapapun yang memiliki rasa nasionalisme tentunya tak ingin wilayah perbatasan negeri ini terlihat tertinggal jauh dengan negara tetangga. Sudah saatnya Indonesia memerhatikan wilayah perbatasannya. Setidaknya pemerintah telah merencanakan sembilan kawasan perbatasan di Indonesia, tiga di Kalimantan Barat (Aruk, Entikong dan Nanga Badau), tiga di Nusa Tenggara Timur (Motaain, Motamasin, Wini), dan dua di Kalimantan Utara (Nunukan dan Long Apari) serta di Papua (Skouw) yang akan dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Tentu saya bangga mendengarnya. Terlebih hal tersebut bukan omong kosong semata, lantaran bukti pembangunan sudah saya saksikan sendiri.

[caption caption="Rencana wajah baru PLBN Entikong (foto: PU)"]

[/caption]

Berdasarkan keterangan yang saya dapat saat di Entikong, Kementerian PUPR berencana melakukan pelebaran jalan ke Entikong, pembenahan kawasan PLBN Terpadu Entikong dengan meningkatkan bangunan utama PLBN dari 1 lantai menjadi 2 lantai, menggeser peletakan bangunan masjid, hingga menambahkan bangunan-bangunan yang menjadi fasilitas penting seperti jembatan timbang, kantor bea cukai, gedung karantina, kantor pengelola PLBN, wisma Indonesia, guest house, gedung serbaguna, dan marketing point. Hmm, juga toilet tentunya ya, soalnya saya merasa tidak nyaman ketika ke bilik tandas.

Saya bisa membayangkan betapa representatifnya kawasan PLBN nanti. Tidak semerawut seperti yang saya lihat, terutama bila terjadi arus lalu lintas yang ramai. Biar bagaimanapun, arus lintas perbatasan harus lancar agar faktor keamanan terperhatikan. Sebab PLBN Terpadu merupakan pos pemeriksaan lintas batas orang dan barang yang keluar dan masuk melewati batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi utama dalam PLBN berupa kepabeanan (Custom), keimigrasian (Immigration), karantina (Quarantine) dan keamanan (Security) yang dikenal CIQS, menjadi aset negara yang sangat penting bagi kedaulatan NKRI. Agar fungsi itu bisa berjalan dengan baik, ya harus dihindari kesemrawutan.

Yang membuat saya juga begitu senang adalah ketika mendapat informasi pembangunan kawasan Entikong juga merambah ke pemukiman. Zona pemukinan akan dibenahi dan ditingkatkan seluruh infrastruktur dasarnya, mulai dari air minum, sampah, drainase, aksesibilitas kawasan, sanitasi, hingga kondisi bangunan. Keren, kan? Ini bukan pembangunan main-main.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline