[caption caption="Mobil yang ditabrak, mobil yang disalahkan. (Foto: Benny)"][/caption]"Udah tahu yang rusak bagian belakang mobil. Masih dibilang mobil yang salah nabrak motor," cerita isteri saya pagi ini.
Ya, pagi ini isteri saya mengantar putra tunggal kami ke sekolah seperti biasanya. Lantaran pekan ujuan tengah semester, isteri saya berangkat lebih awal dari biasanya. Saya sendir masih berkemas di rumah.
Setengah jam kemudian isteri saya menelepon dengan panik. Mobilnya ditabrak motor dari belakang saat mengerem karen ada seorang ibu yang menyeberang. Polisi meminta isteri saya mengantar korban ke rumah sakit terdekat. isteri saya perlu menelpon saya karena putra kami akan ditinggalkan di pingir jalan. Saya diminta menyusul dan mengantar anak saya ke sekolah.
Saya pun berangkat, meskipun sudah bergegas tetap tidak bisa cepat sampai karena perempatan Jalan Soekarno Hatta dan Kiaracondong macetnya ampun-ampunan setiap pagi. Saya lihat putra kami sedang duduk bengong di pinggir jalan menunggu saya. Begitu dia naik, saya minat dia bercerita kejadian sesungguhnya.
Menurut anak saya, tiba-tiba ada seorang ibu menyeberang, sehingga isteri saya harus menginjak rem. Laju kendaraan tidak kencang karena lumayan tersendat seperti biasa di Jalan Kiaracondong. Tiba-tiba BRUK! Mobil isteri saya dihantam motor ddi bagian kanan belakang. Si penabarak, seorang bapak-bapak, entah mengapa malah jatuh pingsan.
Keramaian pun terjadi. Layaknya seorang wanita, isteri saya panik. Lalu, seorang petugas polisi datang dan bentak-bentak isteri saya agar mengantar si penabrak. Bahkan saat isteri saya menelepon saya untuk menjelaskan kondisinya pun dibentak-bentak. Akhirnya, isteri saya mengantar si penabrak itu ke rumah sakit
Saya kemudian sampai sekolah putra kami. Dia terlambat tigapuluh menit untuk mengikuti ujian tengah semester. Kemudian isteri saya mengabarkan, urusan rumah sakit beres karena si penabrak sudah siuman. Tak berapa lama, isteri saya tiba di sekolah dan menceritakan secara kronologis. Kurang lebih sama.
Beberapa bagian yang tidak diceritakan anak saya adalah sikap polisi yang kurang ramah dalam menangani kasus kecelakaan yang justru harusnya menenangkan.
Herannya lagi, isteri saya langsung dituding polisi itu sebagai penabrak. Padahal sudah jelas motor itu yang menabrak dari belakang dan menyebabkan lampu mobil pecah keduanya serta lecet parah.
Motor dan Mobil