Lihat ke Halaman Asli

Benjamin A

Penulis

Produksi Batubara di Sumatera Selatan Capai Rekor Tertinggi 94 Juta Ton Sepanjang 2023

Diperbarui: 27 Desember 2023   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produksi Batubara di Sumatera Selatan Capai Rekor Tertinggi 94 Juta Ton Sepanjang 2023

Dalam sebuah pencapaian luar biasa, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatra Selatan (ESDM Sumsel) berhasil mencatatkan jumlah produksi batu bara sebanyak 94 juta ton sepanjang tahun 2023. Kepala Dinas ESDM Sumsel, Hendriansyah, mengumumkan prestasi ini di Palembang pada hari Jumat. Angka ini bukan hanya mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pertambangan di Sumsel, melampaui capaian tahun 2022 sebesar 90 juta ton, tetapi juga menandai pertumbuhan pesat industri batu bara di wilayah tersebut.

Pertumbuhan Pesat Produksi Batu Bara di Sumsel

Posisi produksi pada bulan November mencapai 94 juta ton, dan diharapkan 6 juta ton tambahan dapat tercapai pada Desember 2023. Produksi ini tidak hanya terfokus di satu titik, melainkan tersebar di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Kabupaten Musi Banyuasin. Hal ini mencerminkan diversifikasi kegiatan tambang dan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal.

Meskipun Sumatra Selatan memiliki sumber daya batu bara sebanyak 33,94 miliar ton, atau 36,86 persen dari total nasional, tantangan tetap ada. Provinsi ini masih berupaya mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan. Tantangan utamanya terletak pada jumlah pengangkutan dan produksi yang masih tertinggal. Sementara sumber daya alamnya melimpah, Sumatra Selatan harus terus berinovasi untuk mengejar ketertinggalan ini.

Langkah Strategis Titan Infra Energy Group

Titan Infra Energy Group, sebagai pemain utama di industri ini, menunjukkan langkah ambisius dalam meningkatkan produktivitas bisnis angkutan batu bara. Fasilitas conveyor belt baru dengan panjang sekitar 900 meter telah ditambahkan di pelabuhan perusahaan di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan proses produksi dan transportasi batu bara. Dengan penambahan ini, panjang total conveyor belt milik Titan Group mencapai 2.050 meter, mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan meningkatkan kapasitas angkut batu bara.

Peran Sentral PT Swarnadwipa Dermaga Jaya dalam Logistik Batu Bara

PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) memainkan peran sentral dalam rantai logistik batu bara di Sumatera Selatan. Berdiri sejak tahun 2017, SDJ mengoperasikan pelabuhan muat batubara seluas 62 hektar di Muara Lematang, Kabupaten Pali. Fasilitas unggulan di pelabuhan ini meliputi konektivitas jalan, fasilitas pengolahan, penyimpanan batubara, dan Barge Loading Conveyor (BLC). Dengan kapasitas dan fasilitas yang mumpuni, SDJ mendukung efisiensi distribusi batu bara di wilayah tersebut.

Fasilitas Unggulan di Pelabuhan SDJ

Konektivitas Jalan: Terhubung dengan jalan SLR, memungkinkan penggunaan double trailer dengan kapasitas hingga 275 ton.
Fasilitas Pengolahan: Crusher batubara dengan kapasitas 1.500 ton/jam dan dua radial stacker.
Penyimpanan Batubara: Stockpile hingga 300.000 ton dengan reclaim belt feeder.
Barge Loading Conveyor (BLC): 2 unit BLC untuk memuat batubara ke dalam tongkang ukuran 300 feet.

Distribusi Batubara oleh Titan Group

Grup Titan, dengan konsesi tambang batu bara di beberapa wilayah, seperti Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan Timur, telah berhasil mengimplementasikan strategi efektif dalam distribusi batubara. Anak usahanya, PT Nusantara Terminal Terpadu, bertanggung jawab atas angkutan batu bara dengan kapal tongkang. Meskipun memiliki 16 tongkang dengan kapasitas 10.000 ton, perusahaan ini masih menyewa kapal tambahan untuk memenuhi pesanan yang melampaui kapasitas mereka.

Dengan kontrak jangka panjang hingga dua puluh tahun dengan PLN, Nusantara Terminal Terpadu tetap menjadi mitra andal dalam mengangkut batu bara milik Titan. Seiring berjalannya waktu, Titan Group terus berkomitmen pada inovasi dan pengembangan kapasitas angkut batu bara mereka, menghadapi permintaan yang terus meningkat.

Dampak Sosial dan Lingkungan

Meskipun memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah dan nasional, sektor pertambangan batu bara juga diiringi oleh dampak negatif. Isu-isu terkait kerusakan lingkungan dan sosial menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan perusahaan terkait untuk mengambil langkah-langkah yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan serta masyarakat lokal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline