Experience is The Best Teacher. Lebih baik kita belajar dari pengalaman orang lain supaya kita tidak perlu mengalaminya. Kejadian kecelakaan Bus Study tour yang menimpa SMK Lingga Kencana haruslah menjadi suatu guru yang berharga yang kita harapkan menjadi yang terakhir kalinya.
Menyimak dari berita -- berita yang beredar, banyak sorotan diberikan kepada guru -- guru dan pihak sekolah sebagai yang empunya program "Study Tour", serta perusahaan Otobus baik dari sisi kondisi bus, manajemen, serta kualitas sumber daya manusianya. Jika melihat penyelenggaraan -- penyelenggaraan study tour pada umumnya, setidaknya dalam hal ini ada tiga pihak yang terlibat yaitu Pihak Sekolah, Biro Perjalanan, PO Bus.
1. Pihak Sekolah
Pihak sekolah sebagai yang empunya program Study Tour. Saat ini keberadaan program Study tour ini sedang banyak di sorot dan dilakukan evaluasi. Dinas Pendidikan di beberapa wilayah saat ini menginstruksikan untuk melarang menyelenggarakan study tour kepada sekolah -- sekolah yang berada di bawah kontrolnya.
Keberadaan program study tour menjadi sebuah polemik ditengah pro dan kontranya. Banyak siswa yang menanti study tour, bukan semata-mata sebagai pembelajaran luar kelas tetapi kebersamaan, piknik dan kenangan bersama dengan teman-teman.
Di lain pihak program ini seringkali menjadi memberatkan bagi sebagian orang tua siswa, di berbagai penyelenggaraannya acapkali mendapat tudingan negatif sebagai "proyek" sekolah untuk mendapatkan penghasilan sekolah maupun oknum -oknum pribadi guru.
Oleh karena itu perlu dillakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan ini supaya tujuan sebenarnya dapat tercapai dan tidak timbul tudingan -- tudingan miring dalam penyelenggaraannya.
2. Biro Perjalanan Wisata
S. Damarjadti (2009) menjelaskan bahwa Biro Perjalanan Wisata adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang -- orang termasuk kelengkapan perjalanannya, dari suatu tempat ke tempat lain badik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam penyelenggaraan kegiatan study tour, pada umumnya pihak sekolah tidak menjalankan dan mengatur kegiatannya sendiri melainkan menggunakan jasa biro perjalanan wisata.
Sesuai dengan fungsinya biro perjalanan akan mengatur perjalanan study tour dengan mengakomodir kebutuhan dan keinginan dari pihak sekolah yang menunjuknya.