Lihat ke Halaman Asli

Swarna

mengetik 😊

Ini Novel Loh! antara Senang dan Tegang

Diperbarui: 16 Juli 2024   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel KAPV sumber SKB dok pribadi

Satu buku banyak penulis sudah bukan asing lagi, meski cuma sebagai pupuk bawang tapi dengan tulisan yang berdiri sendiri tidak terkait satu sama lain.

Namun betapa kedernya ketika diajak mbak Widz menulis sebuah novel yang nantinya akan saling terkait dari penulis satu sampai penulis berikutnya. Sempat menolak karena sungguh ada rasa tidak percaya diri, ini novel loh. Kan saya aslinya bukan penulis bukan pengarang cuma senang nimbrung oret-oret saja.

Panas dingin ketika tiba giliran untuk menulis di bab itu (sampai lupa bab berapa) konsultasi pun dilancarkan, pada Engkong Felix, mbak Nita dan kuncennya Daeng Khrisna, maunya kepala saya begini tapi tertuangnya jadi begitu ya sudahlah yang penting ada bidannya biarlah puyengnya dirasakan beliau, pasti membawa berkah. 

Bayangkan cuma 5 hari jatah berpikir  buat satu bab, sudah bertanya-tanya pula pada mbak Heny Triana tentang situasi Jerman dan sebagainya biar tidak salah menggambarkannya (seribet itu pikiran saya hehe).

Saya sendiri terheran waktu baca mentahnya di web SKB yang masih mentahan kala itu. Cerita dalam Novel ini sangat seru dan luar biasa, mengisahkan adat istiadat yang belum pernah saya tahu sebelumya dari daerah Makasar. Bak novel romantis ala detektif pula. Bagaimana tidak seru dari Makasar ke Jerman eh ke Makasar lagi terus ke Jawa Timur. Asyik loh ceritanya.

Rasa senang dan tegang campur aduk jadi satu, senangnya bisa satu buku dengan para penulis kawakan Kompasiana (kompasianer) dan penulis top lainnya, tegangnya ya takut tidak sesuai jalan cerita atau tidak nyambung tapi saya yakin Daeng Kuncen juga tambah tegang nggliyeng pula memoles tiap bab agar jadi bagus, selaras dan utuh. Mbak Widz pun pasti tidak kalah tegang manakala mencari penerbit yang bersedia mengusung karya keroyokan ini. 

Ah mbak Widz Stoops begitu baik hati dan berani dengan ide kenthirnya, bravo buat Daeng Marewa, para pengurus SKB dan eskaber untuk lahirnya Novel bhineka tunggal ika ini, tak lupa untuk teman kami mendiang Indra Rahardian, novelnya sudah terbit kawan, Kapak Algojo dan Perawan Vestal.

Yang punya dendam jangan segan baca novel ini ya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline