Pintu masih terkunci, bunga masih menguncup malu
Embun bercumbu pada dedaunan
Engkau masih meringkuk bersembunyi di balik selimut kumal
Mencoba merangkai mimpi  yang membuyar ketika nyawamu kembali
Ada penyesalan ketika tersadar, cerita belum usai
takkan ada lagi mimpi yang sama
Napas kekesalan  terhembusÂ
Semburat jingga di langit timur mulai menyeruak menyobek pagi
Kau mencoba menerima kenyataan sambil menyesap kopi panas, pahit, dan kental
bersama angan yang menggantung hari ini