Yang dirindukan anak-anak selain belajar di sekolah dengan guru dan teman-temannya adalah jajanan sekolah yang sederhana
Berawal dari tayangan TV swasta yang sedang jalan-jalan kuliner ria di sekitar Bandung. Reporter menceritakan sebuah jajanan tradisional Tionghoa yang dijual pedagang kaki lima di pinggir jalan.
Saya tertarik menikmati tayangan itu, Jajanan sederhana terdiri dari kulit yang terbuat dari adonan tepung terigu dan isian rajangan kucai atau daun bawang ditambah daging ayam atau udang atau daging babi atau daging sapi. Dalam liputan TV membuat kuotie halal dengan isi daging ayam.
Cara membuatnya juga sederhana, siapa saja bisa mempraktekkan di rumah. Jajanan ini belum saya temukan di dekat tempat tinggal, jadi bila ingin merasakan harus membuat sendiri.
O ya, menurut informasi yang saya baca Kuo Tie ini hampir sama dengan Gyoza dari Jepang, dilansir dari Kompas.com 07/02/2019, bukan tak mungkin Gyoza Jepang merupakan adaptasi dari khazanah kuliner China. Zaman dulu kemungkinan para pendatang dari Jepang ke China melihat pembuatan jajanan ini.
Karena di TV hanya menceritakan garis besarnya saja, maka saya segera meluncur mencari resepnya. Kulit pangsit sudah habis, mau tidak mau harus membuat sendiri kulit Kuo Tie nya.
Yang unik dari proses pembuatan jajanan ini adalah ketika memanggang disiramkan sedikit air dalam wajan, dan segera ditutup. Mengapa ya ditambah air? Apakah membantu mempercepat penggorengan? Mungkin seperti itu. Penyajiannya juga tinggal dicocolkan saus sambal, saus tomat juga kecap. Jajanan ini proses pematangannya juga bisa dikukus.
Cocok sekali untuk camilan anak-anak yang rindu jajanan sekolah. Begini saya membuat Kuo Tie sederhana dan halal.
Bahan Isi
Segenggam daun bayam, rajang halus
Sepotong tahu putih dihaluskan