Lihat ke Halaman Asli

Swarna

mengetik 😊

Koleksi Benda, antara Keinginan dan Kebutuhan

Diperbarui: 5 Mei 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase dari sumner pixabau

Mengumpulkan barang-barang yang disukai biasa terjadi di sekitar kita pada seseorang, termasuk saya.
Umumnya kegemaran mengumpulkan itu berdasarkan rasa suka. Seperti dulu waktu masih SMP saya suka berkirim surat dengan teman, gambar-gambar perangko yang bagus itu membuat saya tertarik untuk mengumpulkan dan menyimpannya.

Saat itu saya tidak berpikir tidak bisa lagi menemukan perangko di masa depan. Hanya  mengira akan terus ada perangko sampai akhir zaman dengan gambar-gambar yang makin menarik. Tapi faktanya, komunikasi melalui surat telah tereliminasi dengan komunikasi maya yang lebih cepat.

Perangko kini tinggal cerita untuk generasi Z,  bagi generasi lalu yang zaman sepantaran saya dan mempunyai koleksi perangko sangat beruntung dan bisa bercerita bagaimana komunikasi masa lalu.

Selain perangko dulu saya juga menyimpan beberapa lembar uang lama juga koin lama yang masih saya simpan di rumah ibu,  tidak banyak. Saya ingin menyimpan uang kertas dan koin itu hanya menduga suatu saat uang di zaman itu pasti tidak ada di masa mendatang.  Tidak terpikir ke nilai jual karena menjadi barang antik,  hanya untuk bahan cerita dan dilihat-lihat saja. Tapi begitu ada uang kertas seratus ribu yang dari bahan yang bagus waktu itu saya terlewat untuk menyisihkan karena seratus ribu itu besar nilainya, bisa untuk memenuhi kebutuhan primer.

Hanya ini yang saya bawa di tempat tinggal sekarang


Bagi saya mengumpulkan barang atau benda itu hanya sekedar suka saja,  akan berbeda bila ada yang ke arah nilai jual. Memang ada orang yang mempunyai dorongan mengumpulkan benda dengan maksud untuk bisa menghasilkan,  suatu saat nanti.

Koleksi barang sekadarnya saja sudah cukup sebagai cerita kelak pada anak cucu, mengumpulkan  benda atau barang yang disukai menyuaikan saja dengan kemampuan.

Mengumpulkan barang yang disukai memang ada sisi poaitif dan negatifnya, setiap kolektor pasti mempunyai tujuan masing-masing. Kalau saya pribadi untuk menyenangkan saja, barang yang dikumpulkan sebagai hiburan,  penyemangat,  ibu saya pernah berkata dalam bahasa Jawa, "Digawe slimurane mata." (Untuk menyenangkan mata), benar juga bisa menyingkirkan stres dan membuat pikiran rileks ketika saya melihat kumpulan benda-benda kesukaan saya.

Barang yang dikoleksi ada pula yang mempunyai nilai manfaat edukatif seperti koleksi foto dari berbagai daerah,  peristiwa penting dan sebagainya. Foto akan bercerita dengan sendirinya tentang suatu tempat pada suatu masa yang tidak semua orang mempunyai kesempatan mengalaminya, baik foto tempo dulu atau foto sekarang. Kalau dulu ada berbagai gambar dari kartu pos. Berkirim kabar lewat kartu pos mendapat dua keuntungan,  perangko dan kartu pos bergambar.
Untuk saat ini tidak ada barang khusus yang saya koleksi paling hanya pernak-pernik biasa penghias hijab, suatu saat nanti kalau jumlahnya menjadi banyak otomatis alan menjadi koleksi aksesori.

Mengoleksi barang atau benda itu memang antara pilihan dan kebutuhan, dari segi emosional. Maka bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut,

1. Koleksi merupakan hobi dari satu sisi bisa bernilai positif, dari sisi lain ada juga negatifnya.
2.  Dari segi psikologis, koleksi mampu membuat pemiliknya merasa senang dan penghibur diri,  memghilangkan stres
3. Menurut manfaat dan fungsinya,  selain sebagai hiburan,  bisa bernilai ekonomi atau sebagai investasi
4. Bila ingin mengoleksi benda sesuaikan dengan kemampuan,  agar hobi koleksi menjadi sehat
5. Koleksi merupakan media untuk bercerita tentang peristiwa

Sekian dulu dari saya,  kalau anda apa koleksinya?

Salam

Ramadan Mubarok,  05.Mei 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline