Lihat ke Halaman Asli

Swarna

mengetik 😊

Epiphany

Diperbarui: 26 September 2020   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: flickr.com/photos/koeb

Daun yang jatuh tak pernah menyalahkan angin (tere liye)

"Ayo kita harus menghadap kepala asrama, aku ingin bertemu menanyakan perihal anak kita, bagaimana ceritanya."

"Gak usah banyak bicara,  datang untuk pamit saja, biar tidak panjang kali lebar."

Pak Juned seolah ingin menjadi super hero di depan istrinya. Bu Juned hanya geleng kepala. Sudah cerita masalah yang dihadapi anaknya tidak digubris sama sekali, eh kok tiba-tiba ingin mengklarifikasi. 

Bu Juned sudah siap-siap pasang masker bila nanti menghadapi kepala asrama,  karena Pak Juned yang punya kemauan. Ingin tahu apa kira-kira yang akan disampaikan suaminya yang ganteng bak Rano Karno itu. Apakah nanti ucapannya juga seganteng raut wajahnya. 

"Oh ya,  Pak apa sebaiknya kita memberi kabar dulu kalau mau bertemu,  takutnya tidak terima tamu karena takut Korona."

"Okeh."

"Sudah, Bu. Kita bisa ketemu."

Pak Juned dan Bu Juned pun melewati pintu gerbang yang terbuka lebar,  lalu menyusuri jalan bersemen ke ruang kepala Asrama. 

"Assalamualaikum, permisi,  spada,  apakah bu kepala ada?"

Seorang abdi asrama mempersilagkan mereka untuk duduk di beranda, lalu masuk ruangan memanggil ibu Kepala. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline