Menulis itu apakah sebuah hobi? Apakah hanya dunia milik anak-anak penyuka ilmu bahasa saja?
Hilangkan mindset atau pikiran yang salah tentang menulis hanya milik anak-anak yang hobi menulis. Semua anak boleh menulis dan kalau bisa wajib menulis.
Sejak literasi mulai diwajibkan di sekolah, maka setiap anak bisa mempunyai peluang menjadi penulis walau bukan dari jurusan bahasa. Setidaknya pengetahuan tentang literasi sudah dimiliki.
Untuk pemula sebaiknya diberikan cara menulis sederhana yang bisa diaplikasikan pada anak usia sekolah di jenjang SD, SMP juga SMA. Dengan hal sederhana akan membuat mereka yang belajar menulis tidak merasa berat dan biarkan mereka berpendapat bahwa menulis itu menyenangkan.
Tidak ada beda tiap jenjang usia sekolah untuk belajar menulis, dasarnya sama yaitu dari mengumpulkan informasi. Mengumpulkan informasi ini bisa dalam bentuk urutan mengamati, mendengarkan, membaca, baru menulis.
Tips yang saya tulis dibawah ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi
1. Mengamati
Mengamati adalah memperhatikan dengan seksama atau detail, ketika saya menulis, anak saya ternyata diam-diam mengamati, lalu dia bertanya tentang aktivitas yang saya lakukan, setelah saya jelaskan maka dia segera mengambil buku dan pena, dia mulai bertanya bagaimana menulis itu. Awalnya dia menggambar sesuatu dengan memberi keterangan di bawahnya.
Saya jelaskan yang paling sederhana yaitu menceritakan kegiatannya. Apa yang sudah dia kerjakan. Itu berarti dirinya adalah obyek yang diamati sendiri. Maka mulailah dia belajar menulis sedikit panjang.
2. Mendengarkan
Seorang anak yang akan melakukan kegiatan menulis juga bisa berawal dari mendengarkan, terutama mendengarkan cerita atau dongeng selain pelajaran umum lalu bagaimana agar bisa menulis kembali apa yang sudah didengar dengan baik, biasanya ini sangat membantu pada anak sekolah dasar tapi tidak menutup kemungkinan untuk anak sekolah menengah pertama atau menengah atas juga demikian.