Bagi orang Jawa, nikmat makan siang itu selain dengan yang seger-seger juga dengan hati yang gembira. Coba saja kalau bersedih atau sedang suntuk, tidak bakal ada nikmatnya.
Saya mau ikut juga ah, event KPK, baru ingat. Saya hanya membuat sayur asem lamtoro orang Jawa bilangnya Jangan Asem. Sudah tahu apa belum dengan lamtoro? Kita kenal dulu ya tanaman yang satu ini yang mempunyai nama lain yaitu petai china, seperti petai kah? hanya bentuknya kecil.
Aroma yang dihasilkan pun hampir sama dengan petai. Tanaman ini termasuk perdu, biasanya ditanam sebagai pelindung tanaman lainnya sebagai pagar dan pencegah erosi. Tapi tanaman ini tidak berasal dari China loh, malah dari Amerika.
Tanaman ini dalam bahasa Inggris disebut wite leadtree atau leucaena dan dalam bahasa Perancis disebut leucaene atau faux mimosa. Orang Filipina menyebut ipil-ipil, elena (eh kayak nama orang ya).
Lamtoro ini di Indonesia ada yang menyebut kemlandingan, mlandingan, klandingan, tiap daerah punya versi nama berbeda, di tempat saya saja cukup disebut toro.
Sudah tahu manfaat lamtoro?
Ternyata seluruh bagian tanaman ini bermanfaat, dari batangnya untuk kayu bakar atau kandang kambing, daunnya untuk pakan ternak dan mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin C, lemak, besi, protein dan kalsium. Saya jadi ingat jaman waktu kecil punya luka kecil saat bermain terus disuruh mengunyah daun lamtoro dan ditempelkan di atas luka.
Sedangkan biji lamtoro memiliki kandungan leukanol, leukanin, mimosin dan protein.Berikut ini beberapa manfaat lamtoro untuk pengobatan :
1. Biji lamtoro berkhasiat untuk mengobati cacingan
2. Biji lamtoro berkhasiat untuk mengobati bengkak (oedem)
3. Biji lamtoro berkhasiat untuk mengobati radang ginjal
4. Biji lamtoro berkhasiat untuk mengobati kencing manis
5. Akar lamtoro berkhasiat untuk melancarkan haid
6. Seluruh bagian tanaman lamtoro berkhasiat untuk mengobati luka lebam, bisul, dan abses paru
7. Tanaman lamtoro juga diketahui bekhasiat untuk mengatasi susah tidur karena gelisah (mitalom.com)
Nah, sudah tahu ya sekarang bahwa lamtoro atau kemlandingan ini ternyata banyak manfaatnya. Sayang sekali kalau sudah jarang kita temui yang menanam pohon ini. Tapi masih bisa kita beli di beberapa warung sayur dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Mungkin di daerah tertentu masih banyak yang menanam.
Saya juga tidak pernah menemui orang membuat kuah asem lamtoro ini. Bahkan ada yang bertanya kalau bisa disayur asem, karena pada umumnya mereka hanya tahu untuk campuran trancam atau botok.
Makan dengan sayur asem lantoro ini jadi nostalgia waktu kecil. Ada pekarangan yang ditanami pohon lamtoro dan lainnya. Tidak bingung bila ingin membuat sayur.
Kembali ke sayur lamtoro ya. Yang harus diketahui bagaimana cara makan dengan kuah ini, harus telaten membuka kulit lamtoronya dan menyerut isinya dengan sendok. Kalau saya suka langsung dengan mulut. Sambil disesap gitu.