Langit mulai meremang, ini senja. Hari ini alam bersahabat tak ada rintik hujan. Entah kemana awan bersembunyi.
Aku bisa rasakan hangatnya mentari dan birunya langit. Aku ingin mengabadikan keindahan senja ini.
Dedaunan berbisik geli di telingaku, ini Januari yang biru, walau kemarin begitu banyak genangan kenangan yang masih menyisahkan luka. Tersenyumlah!
Ku langkahkan kaki menuju jendela, memandang lagi ke ujung cakrawala, ufuk barat mulai meremang, dan mengucapkan selamat tinggal pada mentari.
Dia berjanji sebelum pergi esok akan datang lagi. Mengingatkan pada sebuah bilangan, ketika masa semakin berkurang. Siapkan lilin serta korek apinya.
Terangi roncean harapan yang belum terpasang menghias dinding waktu. Masih ada yang kan menemani menghapus guratan-guratan yang tersisa. Meninggalkan gunda dalam lipatan lupa, meracik asa dengan kalimat cinta.
Minggu, 19 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H