Ini bukan lagu nina bobo tuan, ini tentang hikayah sebuah hati, ungkapan rasa dan.peristiwa.
alunan kecapi masih mengalun merdu, merangkai bunga bunga rindu
dengan bahasa ibu dan musik syahdu, aku ingin sampaikan padamu. kisah jaman dulu, kala purnama masih malu melihat kanak-kanak bermain bertelanjang dada. ditemani jengkerik, burung hantu atau binatang malam lainnya.
gending gamelan mengiring, mengikuti eposode zaman yang memudarkan khazanah daerah, jangan musnakan ornamen nusantara yang elok rupawan.Â
menikmati anugerah Tuhan dengan lirik-lirik penuh makna. kami yang di tanah lemah lembutpun tak menampik irama rancak dari seberang.Â
kemana para punjangga, tuliskan aksara indah dengan bahasa kalbu dari bumimu, berikan irama semangat agar terdengar indah di telinga yang muda.
ceritakan kabarmu di sana, ceritakan gunungmu, ceritakan sungaimu, ceritakan bebatuan yang tak lagi bisu. ciptakan yang baru.
teras aksara, 27.08.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H