Lihat ke Halaman Asli

Swarna

mengetik 😊

Puisi | Amuk Massa

Diperbarui: 30 Juni 2019   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber pixabay

Destarata, ayah dari seratus satu nyawa
Dalam pernikahan bawa kemalangan
Ada cinta ditebar penuh pesona
Hingga lupa kasih lainnya

Engkau bukanlah Gandari
Menerima takdirnya, lalu menutup mata
Hanya minta bahagia
Apa daya, Ia hanya terima cinta separuh jiwa

Aku, ikuti waktu berpacu
Pada cermin dalam langkah
Terjemahkan ketajaman sebelum kehancuran
Sebuah hubungan?

Hanya padamu, kutata gambar setiap rentang kisah
Nyatanya, sulam damai bagi semesta
Hancur seketika dalam wujud seribu rupa hingga jadi amuk massa
Sesudah itu, pasti kau akan berkata, "Semudah perintahkan adil untuk keadilan"

Aku, hanya meminta secuil kasih sayang pada segumpal darah dalam dada, untuk kusematkan dalam jiwa
Bukan sumpah serapah segar tusuk sukma
Lalu, terhuyung dan patah untuk kearifanmu tersisa

Malam, 30 Juni 2019
ping feat sh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline