Lihat ke Halaman Asli

Swarna

mengetik 😊

Puisi | Menyusun Serpihan Hati

Diperbarui: 14 Mei 2019   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber pixabay.com

Menyusun Serpihan Hati

Pintu sudah kututup rapat, jendela kacapun kubiarkan buram
Aku tak mau memandang indahnya di luar sana
Kupalingkan pandangan
Atau lebih baik terpejam

Aku belum butuh cahaya bening yang memancar
Kadang sinar mentari menusuk menyilaukan mata. Sakit
Sendiri dalam remang kesunyian menyusun serpihan hati yang berserak adalah sebuah pilihan

Aku takut mataku akan terluka melihat keceriaan di luar sana karna bukan untukku
Aku takut hati akan lebih tercabik tanpa berdarah itu mengotori jiwaku

Sementara biar dalam ceruk sunyi bersama nyala lilin yang meremang menuju keheningan
Mencoba berdamai dengan luka
Hingga lupa bahwa kau pernah ada

Merasaentah, 14052019
Swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline