Lihat ke Halaman Asli

Swarna

mengetik 😊

Ramadan dan Menulis

Diperbarui: 13 Mei 2019   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Harusnya bukan menjadi suatu yang memberatkan

Hanya bercerita apa yang terjadi disekitar kita

Hanya karena terpaku pada sebuah aturan 

Jadi kaku jemari akan menuangkan kalimat dan mati ide

________________

Dua kesempatan menulis artikel di blog competition samber THR aku lewatkan karena merasa tidak menguasai tema, dan mager keliling. (Alasan memang bukan jiwa wartawan he he)

Melihat reportase teman, baru ngeh ertikel mereka masuk pilihan, dengan tukisan yang sederhana dengan gaya masing-masing. Kelihatan mudah ya? Tapi kenapa pas nulis sendiri jadi acak adul ha ha ha itulah kelebihan mereka yang telaten dan banyak kosa kata, pandai merangkai kalimat pula.

Ini Ramadan pertama, pengalaman pertama ikut-ikut kompitisi, sambil belajar bikin artikel, bercerita dalam bentuk narasi dan diskripsi. Dan akhirnya kesimpulanku, bila mood itu sedang buruk semua jadi tak mudah. 

Ya sudah jadi pembacapun tak ada ruginya sambil belajar cara menulis yang menarik dari karya teman.

Masih bisa bercerita tentang Ramadan selain di kompetisi.

Tapi menulis semacam ini masuk kategori apa ya? Coba ada kategori Story atau cerita kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline