Mungkin sudah tidak asing dengan perlombaan paduan suara. Perlombaan ini sering kali menjadi kesempatan bagi suatu kelompok, sekolah, atau instansi untuk unjuk gigih kemampuan bernyanyi mereka pada juri.
Meski bukan perlombaan dalam bidang akademik, jangan sepelekan perlombaan yang satu ini. Perlombaan dalam kelompok ini juga memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan dapat berakibat fatal jika tidak dilatih dengan baik. Dalam kelompok paduan suara, dibutuhkan kerjasama antar anggota untuk memadukan suara antara satu suara dengan suara yang lain.
Kita semua tau bahwa dalam paduan suara memiliki empat macam suara utama, yaitu sopran, alto, tenor, dan bass yang masing-masing suara memiliki tingkat ketinggian dan kerendahan nada yang berbeda-beda. Nah, dari perbedaan itulah dibutuhkan kerjasama agar dapat memadukan suara kelompok paduan suara.
Kembali lagi pada paduan suara. Perlombaan ini memang sering kali diadakan dalam skala besar yang melibatkan banyak sekali pihak, seperti peserta ataupun penyelenggaranya dengan tingkat nasional hingga internasional. Sebagai contoh ada Bali International Choir Festival tahun 2023 yang melibatkan paduan suara nasional hingga internasional dengan melibatkan BNN dengan Bandung Choral Society sebagai penyelenggaraannya. Biasanya juga, perlombaan paduan suara juga memiliki tema positif bagi anggota paduan suara serta memiliki kategori yang bermacam-macam, mulai dari kategori pop, musical sacra, hingga folklore yang membawa pada penyanyi untuk meresapi lagu tersebut.
Hal ini juga diterapkan oleh salah satu sekolah, yaitu SMAK Santo Albertus (SMA Dempo), Malang pada Sabtu (27/04). Kegiatan tersebut ialah Dempo Choir Competition, sebuah ajang perlombaan paduan suara kelas yang diselenggarakan oleh sekolah serta bekerjasama dengan kelompok paduan suara sekolah yaitu Dempo Choir.
Dempo Choir Competition sendiri diadakan setelah perayaan besar, seperti natal ataupun paskah. Kegiatan yang disingkat DCC ini melibatkan seluruh kelas X dan XI untuk saling menunjukkan kemampuan bernyanyi mereka pada juri dan penonton. Melibatkan 26 kelas dengan dua kategori lagu yaitu lagu paskah dan daerah, acara ini adalah acara yang tepat untuk melihat kemampuan antar kelas dalam bernyanyi.
Mengusung tema "Propter Resurrectionem Suam Liberatus Sum" (Dengan Kebangkitan-Nya aku dibebaskan), acara ini mengajak para siswa untuk bernyanyi dengan bebas dengan kekuatan kebangkitan Tuhan.
Acara berlangsung dengan meriah, orang tua, guru, karyawan, serta para siswa berkumpul untuk menyaksikan penampilan dari setiap kelas. Tepuk tangan dilontarkan pada setiap kelas usai menyanyi. Serta, kemeriahan guest star yaitu paduan suara guru memeriahkan acara tersebut.
Dalam sisi siswa, mereka saling merias dan mempersiapkan baju kolaborasi antara seragam dan baju daerah sesuai dengan lagu daerah yang dibawakan. Berlatih di kelas, aula bawah, kapel sekolah, hingga ruang kelas yang telah dipersiapkan membuat mereka siap tampil diatas panggung. Gugup dan keringat dingin harus mereka hapus demi penampilan kelas yang memukau hingga pada akhirnya penampilan terbaik kelas telah mereka tampilkan dengan baik.